Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Alami Pembengkakan Biaya, Tiongkok Minta Ditalangi Pemerintah RI
Nasional

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo mengungkapkan sebagian besar konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung sudah selesai dikerjakan.

WowKeren - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mengalami kelebihan biaya atau cost overrun dalam pengerjaannya. China Development Bank (CDB) lantas meminta pemerintah Indonesia untuk turut menanggung pembengkakan biaya tersebut.

"Beberapa waktu lalu disampaikan adanya cost overrun. Tentang cost overrun ini setahu saya masih dibahas. Karena ada permintaan cost overrun ini agar dicover oleh pemerintah Indonesia," ungkap Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo dalam konferensi pers pada Selasa (26/7).

Diketahui, proyek KCJB mengalami cost overrun senilai USD 1,9 miliar atau setara Rp 27,09 triliun. Dengan begitu, biaya proyek tersebut membengkak dari yang awalnya USD 6,07 miliar atau setara Rp 86,5 triliun menjadi USD 8 miliar atau setara Rp 114,24 triliun.

Menurut Wahyu, pemerintah Indonesia tidak bisa langsung menerima permintaan APBN turut menanggung biaya KCJB. Hal tersebut masih harus dibahas di Kementerian Keuangan.


"Terkait hal ini, teman-teman dari Kemenkeu baru membahas yang merupakan bagian kewajiban kita untuk kontribusi dalam pembangunan, bukan cost overrun," lanjutnya.

Terkait masalah pembengkakan biaya KCJB juga masih menunggu arahan dari Presiden Joko Widodo. Apakah pemerintah Indonesia bisa ikut menalangi pembengkakan biaya tersebut atau tidak.

Sementara itu, Kemenko Perekonomian bersama Kemenko Marves terus memonitor pengerjaan proyek kereta cepat tersebut secara ketat. Menurut Wahyu, sebagian besar konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung sudah selesai dikerjakan. Mereka tengah menggarap depo alias tempat untuk menyimpan dan melakukan perawatan rutin atau perbaikan ringan kereta api.

"Jadi, memang kereta cepat pernah kami tinjau dan lihat, konstruksinya sebagian besar selesai. Mungkin sekarang yang sedang dikerjakan adalah di deponya. Stasiun-stasiun juga sudah mulai dikerjakan," paparnya. "Tapi kami yakin, komitmen dari pemerintah Indonesia, bahwa kereta cepat ini harus segera dioperasikan. Mudah-mudahan di tahun 2023 (bisa dioperasikan)."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru