Korsel Majukan Usia Masuk Sekolah Jadi 5 Tahun Demi Perluas Angkatan Kerja, Orangtua-Guru Protes
Pexel/Caleb Oquendo
Dunia

Orangtua dan guru di Korea Selatan mengadakan protes dan unjuk rasa atas rencana memajukan usia anak masuk sekolah menjadi 5 tahun. Sementara pemerintah juga punya alasan untuk menjalankan rencana tersebut.

WowKeren - Kelompok orangtua dan guru Korea Selatan memprotes rencana untuk memajukan pendaftaran sekolah satu tahun ke usia lima tahun pada Senin (1/8).koalisi 36 guru dan kelompok orangtua menggelar unjuk rasa di depan kantor kepresidenan. Mereka mengatakan bahwa anak-anak muda di usia itu masih tidak siap secara intelektual dan perubahan itu akan meningkatkan kesulitan dalam menemukan pengasuhan anak.

Sebelumnya Kementerian pendidikan Korea Selatan mengatakan akan menurunkan usia secara bertahap pada pekan lalu. Perubahan itu akan dimulai pada awal 2025, jika mendapat dukungan publik konsensus.

Rencana itu bertujuan untuk memperluas angkatan kerja dengan menyelesaikan pendidikan masyarakat lebih awal, katanya. Sementara angkatan kerja menyusut, karena tingkat kesuburan Korea Selatan sangat rendah.

Melansir Malaymail.com, banyak orangtua yang menentang rencana itu karena sulitnya mencari cara untuk mengasuh anak setelah jam sekolah usai sore hari. Di sebagian besar keluarga, kedua orangtua bekerja, dan pusat pengasuhan anak umumnya hanya menawarkan penitipan sehari penuh.


Orangtua sudah menghadapi masalah, tetapi tidak sampai anak-anak pergi ke sekolah pada usia enam tahun. Sementara keberatan para guru adalah bahwa anak berusia lima tahun terlalu muda untuk pergi ke sekolah. Selain itu, sekolah yang lebih awal akan berarti lebih banyak penggunaan les privat karena orangtua bersaing untuk membuat anak-anak mereka unggul.

“Mengingat perkembangan kognitif dan emosional, masuk sekolah lebih awal tidak tepat, dan kemungkinan akan menyebabkan efek samping, seperti mengintensifkan pendidikan swasta dan persaingan untuk ujian masuk perguruan tinggi,” kata koalisi dalam sebuah pernyataan.

“Itu hanya akan menambah beban orang tua pada saat banyak yang melepaskan pekerjaan mereka untuk menghidupi anak-anak mereka saat mereka masuk sekolah dasar," sambungnya.

Pada tahun 2019, anak-anak memulai pendidikan pada usia enam di 26 dari 38 negara anggota Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan. Sementara tiga negara lain, Australia, Selandia Baru, dan Irlandia, memulai sekolah pada usia 5 tahun.

Kementerian pendidikan mengatakan pihaknya berharap mendapat tanggapan publik yang cukup tentang rencananya pada akhir tahun ini. Mereka juga akan menyusun langkah-langkah untuk memperluas pengasuhan anak dan dukungan lainnya sebelum meluncurkan program percontohan.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait