Diderita Ratu Elizabeth II Sebelum Meninggal, Ini Penyebab dan Cara Pencegahan Mobilitas Episodik
Instagram/buckinghampalaceroyal
Health

Ratu Elizabeth II sempat mengalami gangguan mobilitas episodik sebelum meninggal dunia pada Kamis (8/9) waktu setempat. Lantas, apa itu mobilitas episodik dan apa saja penyebab serta gejalanya?

WowKeren - Kerajaan Inggris tengah berduka. Ratu Elizabeth II menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (8/9) waktu setempat di Istana Balmoral, Skotlandia.

Sebelum meninggal dunia, Ratu Elizabeth II sempat mengalami gangguan mobilitas episodik. Kondisi ini membuat sang Ratu membatalkan dan melewatkan serangkaian agenda publiknya selama beberapa bulan terakhir.

Sebelumnya pada bulan Mei, Istana Buckingham mengumumkan bahwa Ratu Elizabeth II terpaksa melewatkan Pembukaan Parlemen Negara karena terus mengalami mobilitas episodik. Akibatnya, Pangeran Charles selaku anak tertua Ratu Elizabeth II membacakan pidato untuk menggantikannya.


"Ratu terus mengalami masalah mobilitas episodik, dan dalam konsultasi dengan dokternya dengan enggan memutuskan bahwa dia tidak akan menghadiri pembukaan parlemen negara besok," kata Istana Buckingham sebagaimana dilansir dari Newsweek, Jumat (9/9).

"Atas permintaan Yang Mulia, dan dengan persetujuan otoritas terkait, Pangeran Wales akan membacakan pidato Ratu atas nama Yang Mulia, dengan kehadiran Duke of Cambridge juga," imbuh pihak Istana.

Berkaitan dengan hal ini, tim redaksi WowKeren akan memberi ulasan singkat tentang apa itu mobilitas episodik, penyebab serta cara pencegahannya. Langsung saja yuk simak informasi lengkapnya dalam artikel berikut ini:

(wk/eval)

1. Apa Itu Mobilitas Episodik?


Apa Itu Mobilitas Episodik?
Pexels/Kampus Production

Menurut HealthinAging.org, mobilitas episodik merupakan kondisi umum yang terjadi pada orang tua yang dapat mempengaruhi masalah mobilitas seperti kelemahan otot, masalah sendi, nyeri hingga kesulitan neurologis. Singkatnya, seseorang yang mengalami gangguan ini akan kesulitan bergerak hingga berjalan.

Menurut Konsultan Ortopedi dan Ahli Bedah Penggantian Sendi, Institut Sitaram Bhartia dan Rumah Sakit Keluarga Kudus, New Delhi Dr. Biren Nadkarni, Sr., kondisi ini tidak selalu terjadi atau bisa berlangsung untuk sementara waktu.

"Episodik mengacu pada segala sesuatu yang terjadi sesekali daripada secara teratur. Kegoyangan saat berjalan, kesulitan duduk dan berdiri dari kursi, atau jatuh adalah contoh gangguan mobilitas," ujarnya dikutip dari Hindustan Times.

Dia melanjutkan, "Ini tidak terjadi secara teratur, tapi kadang-kadang. Ini disebut dengan mobilitas episodik. Alasan paling umum untuk mobilitas episodik adalah kelemahan dan ketidaknyamanan pada persendian utama. Ini adalah penyakit kesehatan yang sering terjadi pada usia tua, umumnya setelah hidup lama dan aktif (bergerak)."

2. Penyebab Mobilitas Episodik


Penyebab Mobilitas Episodik
Pexels/Ron Lach

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami mobilitas episodik. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Alabama pada tahun 2013, ada lima kondisi yang bisa memicu terjadinya mobilitas episodik.

Kelima faktor tersebut adalah proses penuaan, aktivitas fisik yang rendah, kegemukan, terganggunya kekuatan dan keseimbangan serta penyakit kronis seperti diabetes dan radang sendi. Selain itu, gangguan ini juga disebabkan oleh depresi, konsumsi minuman beralkohol, merokok hingga gangguan memori.

Risiko menderita mobilitas episodik jadi lebih tinggi jika seseorang memiliki satu atau lebih dari faktor di atas. Oleh sebab itu, sebaiknya segera periksakan diri atau keluarga Anda jika merasa memiliki kondisi tersebut.

Namun Direktur (Neurologi) Rumah Sakit Fortis Noida Dr Jyoti Bala Sharma memiliki pandangan yang sedikit berbeda. Menurutnya, mobilitas episodik disebabkan oleh stroke ringan berulang, gumpalan pada permukaan otak serta masalah neurologis yang memburuk seperti gangguan neuro degeneratif atau gangguan saraf dan otot.

Selain itu, Dr Jyoti juga mengatakan bahwa penyakit ini disebabkan oleh infeksi, efek samping obat, ketidakseimbangan elektrolit atau diselektolitemia serta masalah persendian.

3. Cara Mencegah Mobilitas Episodik


Cara Mencegah Mobilitas Episodik
Pixabay/5598375

Menurut Dr Jyoti, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghindari masalah mobilitas episodik. Pertama, berusaha untuk tetap aktif demi mengendurkan otot dan postur yang kaku. Caranya adalah dengan berolahraga dan aktif bergerak setiap hari.

Cara kedua adalah dengan melakukan yoga atau meditasi. Anda juga disarankan untuk menjaga berat badan pada tingkat normal, karena kelebihan berat badan akan menambah beban pada persendian dan mempengaruhi mobilitas kita.

Langkah berikutnya adalah dengan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi serta menghindari makanan cepat saji. Anda juga disarankan oleh memanjakan diri dengan melakukan hobi, rekreasi atau berinteraksi dengan orang lain agar terhindar dari mobilitas episodik.

Selain itu, para lansia sebaiknya jalan-jalan cepat setiap hari untuk menghindari gejala radang sendi yang parah. Tak perlu melakukan kegiatan yang berat, sebab Anda bisa melakukan aktivitas ringan seperti menari, berkebun atau naik turun tangga.

Demikian ulasan singkat tentang mobilitas episodik, gangguan kesehatan yang dialami Ratu Elizabeth II sebelum meninggal dunia. Tim redaksi WowKeren turut berduka cita dan semoga sang Ratu bisa beristirahat dalam damai.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait