Diburu Pemerintah RI, Hacker Bjorka Mendadak Bahas Dalang Pembunuhan Munir
Nasional

Menurut pernyataan Hacker Bjorka, Munir dibunuh karena saat itu sangat vokal mengungkapkan bahwa pelaku penculikan 13 aktivis periode 1997-1998 adalah anggota Kopassus.

WowKeren - Hacker Bjorka saat ini sedang diburu pemerintah Republik Indonesia. Sebelumnya, hacker ini mengklaim sudah meretas dokumen rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN) yang ditujukan untuk Presiden Jokowi.

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono kemudian mengatakan, "Perlu saya tegaskan adalah itu sudah melanggar hukum UU ITE. Saya rasa pihak penegak hukum akan memproses secara hukum dan mencari pelakunya."

Alih-alih merasa takut, Hacker Bjorka kembali muncul dan kini mendadak membahas dalang di balik pembunuhan Munir. "Jika kalian bertanya padaku siapa yang berada di balik pembunuhan Munir. Dia adalah Muchdi Purwopranjono yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya," tulis Hacker Bjorka.

Menurut Hacker Bjorka, Munir dibunuh karena saat itu sangat vokal mengungkapkan bahwa pelaku penculikan 13 aktivis periode 1997-1998 adalah anggota Kopassus yang dikenal dengan Tim Operasi Mawar.

Diburu Pemerintah RI, Hacker Bjorka Mendadak Bahas Dalang Pembunuhan Munir

Source: Twitter


"Akibat pengungkapan itu, Muchdi Purwopranjono, Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, menjadi tidak senang dengan Munir," imbuh sang hacker. Muchdi dikatakan memanfaatkan jaringan nonorganik BIN, Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot PT

Garuda Indonesia Airways, untuk membunuh Munir. Hacker Bjorka cukup detail membeberkan proses pembunuhan Munir oleh Pollycarpus. Dijelaskan bahwa Munir meminum minuman pemberian Pollycarpus yang sudah diberi racun arsenik.

"Munir meninggal dua jam sebelum pesawat mendarat di atas langit Rumania di Bandara Schipol Amsterdam, Belanda. Berdasarkan hasil otopsi pihak berwenang Belanda, tubuh Munir mengandung 3,1 miligram racun arsenik," ungkap hacker itu.

Hacker Bjorka mengatakan proses pengadilan sudah dilaksanakan namun tabir misteri tidak pernah terungkap dengan jelas. "Tiga orang yang pernah duduk di kursi penjara atas tuduhan melakukan pembunuhan Munir menghirup udara bebas," lanjut sang hacker.

Sang hacker mempertanyakan posisi presiden Jokowi yang sempat berjanji untuk menuntaskan kasus Munir. "Kasus kematian Munir bahkan terancam kadaluarsa jika tidak ada penuntutan atau status pasien tidak berubah menjadi pelanggaran HAM berat. Apa yang terjadi dengan janjimu Pak Presiden?" tutup Hacker Bjorka.

(wk/amal)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel