Terus Tuai Pro-Kontra, Program Konversi Kompor LPG ke Listrik Batal
Pixabay/alondav
Nasional

PT PLN (Persero) mengumumkan pembatalan program konversi kompor LPG ke listrik. Selain itu, pihak PLN juga menyampaikan sejumlah pengumuman terkait tarif dan daya listrik.

WowKeren - Belakangan ramai kabar mengenai pemerintah, melalui PT PLN (Persero) yang akan melakukan konversi kompor LPG ke Listrik secara bertahap mulai tahun 2022 ini. Namun sayangnya rencana itu terus menuai pro kontra di kalangan masyarakat. Terbaru, PLN akhirnya membatalkan program konversi kompor LPG ke listrik tersebut.

Pembatalan dilakukan agar masyarakat kini bisa lebih nyaman fokus memulihkan perekonomian pascapandemi COVID-19. Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.

“PLN memutuskan program pengalihan ke kompor listrik dibatalkan. PLN hadir untuk memberikan kenyamanan di tengah masyarakat melalui penyediaan listrik yang andal,” ujar Darmawan Prasodjo dalam siaran pers, Selasa (27/9) kemarin.

Darmawan juga menegaskan bahwa tidak ada kenaikan tarif listrik. Selain itu, PLN juga menyampaikan bahwa tidak akan ada penghapusan golongan pelanggan daya listrik 450 VA, ataupun pengalihan ke 900 VA.


“Tidak ada kenaikan tarif listrik. Ini untuk menjaga peningkatan daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi. Keputusan Pemerintah sudah sangat jelas," ungkap Darmawan.

Tidak ada perubahan daya dari 450 VA ke 900 VA dan PLN siap menjalankan keputusan tersebut. PLN tidak pernah melakukan pembahasan formal apapun atau merencanakan pengalihan daya listrik 450 VA ke 900 VA. Hal ini juga tidak ada kaitannya dengan program kompor listrik,” teganya.

Sementara itu diketahui bahwa sebelumnya pemerintah berencana akan mempersiapkan paket kompor listrik gratis kepada 300 ribu rumah tangga yang jadi sasaran. Untuk memenuhi target 300 ribu rumah tangga pada tahun 2022, pemerintah pun ditaksir membutuhkan anggaran mencapai sekitar Rp 540 miliar.. Paket terdiri dari satu buah kompor listrik, alat masak dan MCB (miniature circuit breaker).

Ratusan ribu rumah tangga yang jadi sasaran penerima paket kompor listrik tersebut adalah yang telah terdaftar pada DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Untuk mendukung program ini, pemerintah juga akan menaikkan daya listrik di rumah calon penerima.

Namun program itu menuai pro kontra di masyarakat. Bahkan, Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek) menyatakan penolakan mereka terhadap program konversi kompor LPG ke listrik tersebut.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru