Ratusan Orang Tewas, Pemain Arema Ungkap Momen Ngeri di Stadion Kanjuruhan
Nasional

Pemain belakang Arema FC, Sergio Silva, lantas mengungkapkan momen ngeri kala ia dan pemain lainnya berada di dalam ruang ganti Stadion Kanjuruhan saat kericuhan terjadi.

WowKeren - Tragedi tewasnya ratusan suporter sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10) menyisakan duka mendalam bagi Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa total korban, baik yang meninggal maupun terluka, mencapai 448 orang.

"Hasil akhir dari korban yang sudah diverifikasi semua pihak termasuk Polri dan penyelenggara ada 448 orang," beber Muhadjir, Senin (3/10).

Dari 448 orang korban tersebut, 125 di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Kemudian 302 orang mengalami luka ringan dan 21 orang mengalami luka berat.

Pemain belakang Arema FC, Sergio Silva, lantas mengungkapkan momen ngeri kala ia dan pemain lainnya berada di dalam ruang ganti Stadion Kanjuruhan saat kericuhan terjadi. Pemain asal Portugal tersebut mengungkapkan kejadian yang dialaminya usai laga Arema VS Persebaya.

Menurut Silva, para pemain Arema memilih masuk ke ruang ganti usai para suporter mulai banyak masuk ke lapangan. Padahal para pemain Arema sebenarnya berencana untuk berjalan di sekitar stadion untuk memberikan penghormatan kepada para suporter mereka.


"Meski kalah, kami (berencana) akan berjalan-jalan di sekitar stadion untuk menghormati para suporter. Langkah itu terhenti di tengah lapangan," beber Silva kepada media Portugal A Bola. "Kami melihat indikasi beberapa suporter (masuk) ke lapangan. Saya pikir banyak yang datang untuk memberi dukungan dan bukan untuk menyerang. Tetapi lebih baik pergi ke ruang ganti."

Usai masuk ke ruang ganti, para pemain Arema tidak tahu banyak tentang kondisi yang terjadi di luar. Mereka juga tidak merasa benar-benar aman di dalam ruang ganti tersebut.

"Kami menghabiskan empat atau lima jam di ruang ganti, dijaga dengan meja dan kursi yang menahan pintu," terangnya.

Lebih lanjut, Silva mengungkapkan bahwa kerabat dari salah satu ofisial Arema FC turut meninggal dunia dalam tragedi tersebut. Ia membeberkan momen mengerikan yang terjadi di stadion tersebut.

"Semua orang yang tewas dan terluka dievakuasi. Beberapa orang meninggal di dekat pemandian. Kami juga tahu kerabat salah satu asisten kami meninggal," katanya. "Saya hanya bisa menyebutkan skenario mengerikan, kehancuran, perang, mobil polisi terbakar, semuanya rusak, koridor penuh dengan darah, sepatu orang-orang. Tidak ada hubungannya dengan sepak bola."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait