Debu vulkanik hasil erupsi Gunung Anak Krakatau disebut mengarah ke Pulau Jawa akibat terdorong angin.
- Bertilia Puteri
- Jumat, 04 Januari 2019 - 16:02 WIB
WowKeren - Debu vulkanik hasil erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda disebut mengarah ke Pulau Jawa akibat terdorong angin. Hal ini dijelaskan langsung oleh Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Akhmad Taufan Maulana.
Menurut Akhmad, berdasarkan citra satelit cuaca himawari pada 3 Januari 2019 pukul 15.00 WIB, debu vulkanik tampak mengarah ke timur laut. Debu vulkanik ini memiliki ketinggian 7 hingga 9 meter.
"Anak Gunung Krakatau itu sebaran debu vulkaniknya mengarah ke timur laut, ke Pulau Jawa," tutur Akhmad. "Dengan ketinggian 7-9 meter."
Meski telah mengetahui arah sebaran debu vulkanik, Akhmad belum bisa memastikan jarak jangkauan maksimalnya. Ia juga masih belum tahu apakah debu vulkanik Gunung Anak Krakatau akan mencapai Jakarta atau tidak.
"Saya belum bisa memastikan, saya harus tanya dulu ini kalau yang sampai ke Jakarta," terang Akhmad. "Tetapi yang pasti ke arah timur laut."
Meski diprediksi mengarah ke Pulau Jawa, Akhmad menjelaskan bahwa debu vulkanik tidak akan terlalu berpengaruh pada aktivitas warga. Namun ia tetap menghimbau untuk selalu berhati-hati.
Kabar terbaru, Gunung Anak Krakatau kembali erupsi dan memuntahkan debu vulkanik pada Jumat (4/1) pagi. Tak hanya abu vulkanik, letusan Anak Krakatau juga mengeluarkan suara dentuman kencang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, membagikan foto terbaru kolom abu di akun Twitter-nya. Dalam foto ynag diunggah pada Jumat sore tersebut, tampak kolom erupsi yang telah mencapai ketinggian 2.000 meter.
Nampak kolom erupsi Gunung Anak Krakatau pada 4/1/2018 pukul 14:21 WIB. Ringgi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas puncak. Kolom abu condong ke arah utara dan timur laut. Suara berdentum. Status Siaga (level 3). pic.twitter.com/evT6z7GBzW
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) January 4, 2019
Adapun sebelumnya material vulkanik hasil erupsi Gunung Anak Krakatau ditemukan hanyut hingga Pulau Harapan, Pulau Kelapa, dan Pulau Kelapa Dua, dan Kepulauan Seribu pada pekan lalu. Material tersebut berbentuk kerikil kecil yang mengapung di atas permukaan air.
(wk/Bert)