Viral Berita 'Luhut Siap Cium Kaki Prabowo', Menko Kemaritiman Desak Pembuat Hoaks Minta Maaf
Instagram/kemenkomaritim
Nasional

Luhut menegaskan bahwa dirinya tidak pernah membuat pernyataan semacam itu, baik secara lisan maupun tulisan.

WowKeren - Internet memudahkan penyebaran informasi yang amat cepat, terlepas apakah informasi tersebut benar atau hanya hoaks. Seperti hoaks yang belum lama ini viral di jagad maya tentang pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang siap mencium kaki Prabowo Subianto jika Capres nomor urut 02 tersebut menang Pilpres.

Pernyataan tersebut muncul di laman operain.blogspot.com pada Kamis (17/1). Terkait hal ini, Luhut memberikan konfirmasi bahwa kutipan dalam blog tersebut tidak benar adanya.

Dengan kata lain, berita tersebut adalah hoaks. Luhut menegaskan bahwa ia sama sekali tidak pernah memberikan pernyataan semacam itu, baik secara lisan maupun tulisan.

"Saya menyatakan bahwa saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu," kata Luhut dilansir Kompas pada Senin (21/1). "Baik secara lisan maupun tulisan."

Luhut meminta agar media pembuat hoaks tersebut segera meminta maaf karena telah menyebar berita bohong. Luhut mengatakan jika pembuat hoaks tak mengindahkan peringatan ini, maka dirinya tak akan segan untuk membawa kasus ini ke jalur hukum.


"Saya menunggu permintaan maaf resmi dari media pihak pemuat berita tersebut, yaitu https://operain.blogspot.com/ ataupun media lainnya, karena telah memuat berita bohong," kata Luhut dalam keterangan tertulis di akun Facebook miliknya pada Senin (21/1). "Apabila permohonan maaf tidak disampaikan dalam waktu yang sangat segera, kami akan bawa ke ranah hukum."

Tak hanya memberikan klarifikasi, Luhut juga meminta publik untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden dengan cerdas. Caranya, yakni dengan mempertimbangkan rekam jejak kedua Paslon dan prestasi yang telah berhasil dicapai selama ini.

"Saya sekaligus mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk dapat memilih dengan cerdas dan dewasa," tambah Luhut. "Dengan mengedepankan program kerja dan rekam jejak kedua Paslon berdasarkan data yang benar."

Dalam klarifikasi tersebut, Luhut juga mengingatkan publik mengenai pelaksanaan demokrasi. Demokrasi selayaknya dilakukan secara damai tanpa diwarnai adanya berita yang tidak benar adanya.

"Klarifikasi ini saya sampaikan dengan tujuan mengingatkan kita semua untuk melaksanakan demokrasi dengan damai, tanpa berita bohong," ungkap Luhut.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait