Rentetan gempa bumi mengguncang Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, sejak Selasa (22/1) pagi dengan kekuatan tertinggi mencapai 6,7 SR.
- Bertilia Puteri
- Selasa, 22 Januari 2019 - 19:51 WIB
WowKeren - Rentetan gempa bumi mengguncang wilayah Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Selasa (22/1) pagi. Tercatat, hingga pukul 13.35 WITA, telah terjadi belasan kali gempa susulan dengan kekuatan tertinggi mencapai 6,7 skala richter (SR).
"Setelah gempa dengan kekuatan 6,2 magnitudo pada pukul 7.59 WITA," tutur Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Waingapu, Arief Tyastama, dikutip Antara, Selasa (22/1). "Sudah tercatat lebih 12 kali gempa susulan di wilayah Sumba Barat."
Meski demikian, BMKG memastikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan.
#Gempa Mag:6.7, 22-Jan-19 12:10:02 WIB, Lok:10.65 LS, 118.97 BT (Pusat gempa berada di Laut 120 km BaratDaya SUMBABARAT), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) IV Waingapu, III-IV Bima, III Sumbawa, II-III Mataram, II-III Lombok Barat, II-III Denpasar, II Lombok Utara, IV Waikabubak #BMKGpic.twitter.com/sWZxWfzwnX
— BMKG (@infoBMKG) 22 Januari 2019
BMKG mencatat bahwa gempa pertama kali terjadi pada pukul 07.59 WITA dengan keuatan 6 SR dengan kedalaman 10 km. Gempa kedua terjadi dengan kekuatan magnitudo 5,2 pukul 08.08 WITA dengan kedalaman 10 km.
Sedangkan gempa ketiga terjadi pada pukul 07.24 WITA berkekuatan 3.7 SR dengan kedalaman 6 km. Sementara gempa keempat dengan kekuatan magnitudo 4.5 SR terjadi pukul 08.55 WITA.
Gempa kelima dengan kekuatan 4 SR terjadi pada pukul 09.11 WITA, dilanjutkan gempa keenam dengan kekuatan 3,1 SR terjadi pada pukul 09.27 WITA. Lalu ada gempa dengan 3,4 SR yang terjadi pada pukul 09.29 WITA.
Berdasarkan keterangan resmi BMKG, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumo dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke Eurasia. Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Sumba Barat dibangkitkan oleh sesar naik.
BMKG juga terus mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Masyarakat diharapkan hanya mempercayai informasi resmi yang bersumber langsung dari BMKG.
Kala gempa bumi terjadi, warga Sumba Barat sempat panik. Seorang warga bernama Chandra Detha mengaku warga berhamburan keluar rumah kala gempa bumi datang bertubi-tubi.
"Kami posisi sedang pertemuan di Sumba Barat Daya, getaran dirasakan dan sempat membuat kami keluar kamar," tutur Chandra. "Namun sejauh ini tidak ada kepanikan atau dampak lainnya."
(wk/Bert)