FPI Kritik Usul Penghapusan Istilah Kafir Bagi Nonmuslim, PBNU Minta Keputusannya Dibaca Dulu
Nasional

Juru bicara FPI, Munarman, menilai bahwa konsep kafir tidak tepat dipadankan dengan istilah "Muwathinun" yang berarti warga negara.

WowKeren - Nadhatul Ulama (NU) mengusulkan untuk menghapus istilah "kafir" yang selama ini digunakan untuk menyebut orang nonmuslim Indonesia. Usulan ini merupakan hasil Sidang Komisi Bahtsul Masail Maudluiyyah, Musyawarah Nasional Alim Ulama NU yang digelar pada Kamis (28/2) kemarin.

Sebagai gantinya, NU lebih memilih untuk mengajukan istilah "Muwathinun". Istilah tersebut memiliki arti warga negara.

Front Pembela Islam (FPI) lantas memberikan kritik terhadap usulan tersebut. Juru bicara FPI, Munarman, menyebut bahwa cara berpikir NU menyesatkan. Pasalnya, menurut Munarman, konsep kafir tidak tepat dipadankan dengan warga negara.

“Kok tiba-tiba bagi sebagian kecil hamba Allah yang membahas, malah menempatkan diri sebagai penentang Allah. Berani sekali mereka,” tutur Munarman dilansir Tempo, Sabtu (2/3). "Kata dan konsep kafir itu bukan ujaran kebencian ataupun diskriminasi, itu istilah yang diberikan Allah kepada manusia yang menutup diri dari kebenaran Islam yang dibawa melalui baginda Rasulullah SAW.”

Menanggapi kritik tersebut, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pun buka suara. Ketua PBNU, Robikin Emhas, menuturkan bahwa FPI sebaiknya membaca keputusan Alim Ulama secara menyeluruh terlebih dahulu.


"Baca dengan baik dulu keputusan Musyawarah Nasional Alim Ulama," ujar Robikin dilansir Tempo, Minggu (3/3). "Baru komentar."

Robikin pun lantas menjelaskan bahwa pertimbangan penghapusan istilah kafir tersebut lebih ke konteks hubungan antar warga negara. Pasalnya, hal ini mengacu pada implementasi ukhuwah wathaniyah yang berarti persaudaraan sesama anak bangsa.

"Maka sebagai implementasi komitmen ukhuwah wathaniyah," tutur Robikin. "Mereka nonmuslim cukup disebut warga negara."

Menurut Robikin, usulan tersebut tak lantas menghapus kata kafir dalam Alquran. Anggapan bahwa NU menghapus kata kafir di Alquran, menurut Robikin, adalah hal yang keliru.

Di sisi lain, usulan ini juga sudah mendapat tanggapan dari beberapa tokoh Tanah Air. Salah satunya datang dari ustaz kenamaan Indonesia, Abdul Somad.

Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa istilah kafir sudah ada sejak lama di dalam Alquran. Untuk itu, ia mempertanyakan bagaimana jadinya jika penggantian istilah ini dilakukan.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait