PSI 'Haramkan' Koalisi dengan PKS, Tuding Sedang Dirikan Pemerintahan Islam
Instagram/rajaantoni
Nasional

Menurut Sekjen PSI, Raja Juli Antoni, partainya dan PKS tidak akan pernah bisa bersatu. Pasalnya, PKS dinilai hanya menjadikan demokrasi sebagai alat kepentingan mereka saja.

WowKeren - Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pernah berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tak hanya itu, Raja Juli bahkan menyebut berkoalisi dengan PKS bersifat "haram".

"Sebagai partai nasionalis ideologis, PSI tidak akan berkoalisi dengan PKS di seluruh pilkada gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh Indonesia," tutur Raja Juli dilansir detikcom pada Selasa (9/4). "Haram bagi PSI berkoalisi dengan PKS."

Menurut Raja Juli, PSI dan PKS tidak akan pernah bisa sejalan. Pasalnya, menurut PSI, PKS hanya menjadikan demokrasi sebagai alat untuk mendirikan pemerintahan sesuai kepentingan mereka saja.

"PSI dan PKS ibarat air dan minyak yang tidak bisa disatukan. PSI percaya dengan demokrasi tidak boleh bekerja sama dengan PKS yang hanya menjadikan demokrasi sebagai alat untuk mendirikan pemerintahan Islam versi mereka," ujar Raja Juli. "Perolehan elektoral PKS memang hanya sekitar 6%, tapi pengaruhnya semakin besar. Kampanye calon Presiden Republik Indonesia saja disulap menjadi event agama yang eksklusif, seperti yang dikeluhkan mantan Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Bayangkan kalau PKS yang berkuasa, tidak tahu apa jadinya Indonesia."


Tak hanya itu, Raja Juli pun menghimbau kepada partai nasionalis lainnya untuk tak berkoalisi dengan PKS. Meski Raja Juli ragu sikap keras tersebut akan berani diambil oleh para partai nasionalis lainnya.

"Melihat data koalisi partai-partai di pilkada, politik pragmatis nir-ideologis berorientasi kekuasaan belaka membuat partai-partai yang mengaku partai nasionalis tanpa beban berkoalisi dengan PKS. Ber-PSI mengambil posisi tegas," ucap Raja Juli. "Oleh karena itu, saya mengimbau semua partai nasionalis berikrar untuk tidak berkoalisi dengan PKS. Tapi saya ragu apakah partai-partai nasionalis senior mau menarik garis tegas seperti yang dilakukan PSI."

Sebelumnya, Ketua Umum PSI, Grace Natalie, juga sempat "menyerang" partai nasionalis pada Maret 2019 lalu. Grace menyebut bahwa PSI sebetulnya tidak perlu berdiri jika para Partai Nasionalis bisa bekerja dengan benar.

Kritikan tersebut tak hanya disampaikan kepada pihak oposisi. Partai nasionalis dari koalisi kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin juga tak luput dari kritik tersebut.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait