Bukan Karena Diracun, Ini Penyebab Ratusan Petugas KPPS Meninggal Menurut Peneliti UGM
Nasional

Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) mengkaji penyebab kematian ratusan petugas KPPS. Penelitian ini menggunakan metode campuran, yakni kuantitatif dengan metode survei dan kualitatif dengan metode deskriptif.

WowKeren - Beberapa waktu lalu, beredar hoaks mengenai penyebab meninggalnya ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Dalam hoaks yang turut disebarkan oleh Ustaz Rahmat Baequni tersebut, para petugas KPPS disebut sengaja diracun lewat rokok yang disebarkan ke tempat pemungutan suara (TPS).

Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) lantas mengkaji penyebab kematian ratusan petugas KPPS tersebut. Penelitian ini menggunakan metode campuran, yakni kuantitatif dengan metode survei dan kualitatif dengan metode deskriptif.

Penelitian tersebut dilakukan di seluruh kabupaten dan kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kajian survei dilaksanakan pada 20 Mei hingga 23 Juni 2019. Sebanyak 400 dari 11.781 TPS di DIY pun dijadikan sampel dengan teknik custom random sampling.

Dalam penelitiannya, data yang diambil adalah beban kerja, riwayat penyakit selama setahun, gangguan kesehatan selama 6 bulan terakhir, kebiasaan berolahraga, merokok, hingga konsumsi suplemen dan kopi. Selain itu, persepsi mengenai tekanan dan ancaman, serta kecemasan yang dialami selama bertugas di kegiatan Pemilu juga diambil.


Setelah itu, tim peneliti UGM melakukan autopsi verbal 10 dari 12 kasus kematian di DIY. Hasil penelitian menunjukkan 80 persen petugas KPPS yang meninggal memiliki riwayat penyakit kardiovaskular dan 90 persen karena riwayat merokok.

Dosen Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Riris Andono Ahmad, juga mengklaim tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah ratusan petugas KPPS. "Penyebab kemarin petugas adalah natural dan diduga karena riwayat penyakit kardiovaskular yang dimiliki," ungkap Riris dalam jumpa pers di Kantor KPU pada Selasa (25/6).

Tak hanya itu, isu mengenai petugas KPPS meninggal lantaran diracun juga ditepis oleh Koordinator tim peneliti UGM, Abdul Gaffar Karim. Ia menegaskan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan, tidak ditemukan adanya indikasi para petugas KPPS meninggal lantaran diracun.

"Kami sama sekali tak menemukan indikasi misalnya diracun," ujar Abdul. "Atau sebab lain yang lebih ekstrem."

Di sisi lain, Ustaz Baequni yang menyebut ratusan petugas KPPS meninggal karena diracun dalam ceramahnya telah ditetapkan sebagai tersangka penyebar hoaks. Akibat perbuatannya, Baequni terancam hukuman pidana 10 tahun penjara.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait