Kepala Pusdatinmas BNPB Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia di Guangzhou, Tiongkok, pada Minggu (7/7) dini hari ketika tengah menjalani pengobatan untuk menyembuhkan kanker paru-paru yang diidapnya.
- Wahyu
- Jumat, 12 Juli 2019 - 10:51 WIB
WowKeren - Duka atas meninggalnya Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Sutopo Purwo Nugroho pada Minggu (7/7) kemarin masih membekas bagi Indonesia. Apalagi karena sosok Sutopo sebagai seseorang yang berdedikasi tinggi atas pekerjaannya. Ia selalu aktif mengabarkan informasi terbaru soal bencana alam kendati tengah berjuang melawan penyakit kanker paru-paru yang dideritanya.
Hal yang sama pun masih dirasakan oleh Kepala BNPB Doni Munardo. Dalam keterangan pers yang disampaikannya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya pada Kamis (11/7) malam, Doni menyebut pihaknya akan sulit mencari pengganti dengan kemampuan sekaliber Sutopo.
Oleh karena itu Doni menyatakan akan membuka penjaringan pengganti Sutopo. Penjaringan itu akan dibuka untuk siapapun, baik itu kalangan jurnalis, kementerian, maupun sosok profesional dari lembaga lain.
"Ya dibuka (penjaringan)," kata Doni dalam kesempatan tersebut. "Wartawan mau daftar juga boleh. Nanti kita buka."
Ia menyatakan penjaringan itu akan diselenggerakan seterbuka mungkin. Namun Doni mengakui tentu akan sulit mencari pengganti yang memiliki kemampuan yang tinggi, baik dalam hal kebencanaan maupun komunikasi dengan publik selayaknya Sutopo.
"Kita akan berusaha mencari seperti Pak Topo," tuturnya, dilansir dari CNN Indonesia, Jumat (12/7). "Tetapi untuk waktu sekarang ini rasanya akan sulit mendapatkan orang sekaliber Pak Topo."
Lebih lanjut Doni menjelaskan belum tahu pasti kapan penjaringan itu akan dimulai. Namun ia menekankan pentingnya penjaringan sosok yang memiliki kemampuan setara Sutopo. Ia pun meyakini akan lahir sosok seperti itu di masa depan.
"Nanti mudah-mudahan waktu akan menjawab," pungkasnya. "Dan lahir Sutopo-Sutopo muda yang lain."
Sebelumnya Kepala Pusdatinmas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dikabarkan menghembuskan napas terakhirnya di Guangzhou, Tiongkok, Minggu (7/7). Sutopo meninggal dunia akibat komplikasi ketika tengah menjalani pengobatan atas penyakit kanker paru-paru stadium 4B yang diidapnya sejak 2018 itu.
Kabar tersebut pun tak ayal membuat Indonesia berduka. Sutopo lalu dimakamkan di tanah kelahirannya di Boyolali, Jawa Tengah pada Senin (8/7). Pemakaman semi militer itu dilaksanakan dengan dihadiri oleh seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) Boyolali.
(wk/wahy)
