Kerusuhan Wamena Makan Korban, Gubernur Papua Minta Maaf
Nasional

Dalam demo rusuh yang berlangsung di Wamena pada Senin (23/9) pekan lalu, tercatat ada 33 orang meninggal. Sebagian besar dari korban tersebut merupakan warga pendatang.

WowKeren - Gubernur Papua Lukas Enembe menyampaikan permintaan maafnya terkait kerusuhan yang terjadi di Wamena. Kerusuhan yang pecah pada Senin (23/9) lalu dilaporkan memakan korban.

Saat ini, Pemerintah Provinsi Papua telah menyiapkan evakuasi untuk para korban terdampak. Ia menuturkan bahwa saat ini jajarannya tengah berupaya memindahkan para korban ke lokasi yang lebih aman.

"Penanganan mendesak saat ini adalah untuk mengevakuasi bagi korban kerusuhan baik yang meninggal maupun yang luka-luka," tutur Lukas melalui keterangan tertulis seperti dilansir dari CNN Indonesia, Senin (30/9). "Juga makan dan minum bagi masyarakat yang mengungsi di Kodim dan Polres serta gereja-gereja dan masjid."

Sementara itu, Kepala Biro Humas Pemprov Papua, Israel, mengatakan bahwa pihaknya masih belum bisa merinci langkah-langkah apa saja yang sudah dilakukan. "Kami belum dapat update ya untuk terkini," kata Israel masih dilansir dari CNN Indonesia.


Kerusuhan tersebut tak hanya menimbulkan korban jiwa, namun juga sejumlah kerusakan fasilitas umum. Terkait hal ini, Lukas memastikan bahwa pihaknya akan melakukan perbaikan untuk seluruh aset yang terbakar. Tak hanya bangunan milik pemerintah, tapi juga kios dan toko milik warga.

Tak hanya itu, ia juga menyatakan bahwa TNI dan Polri akan melindungi seluruh warga termasuk di Wamena. Ia meminta maaf kepada seluruh lapisan masyarakat dan menyampaikan ucapan bela sungkawa untuk korban meninggal.

"Saudara-saudaraku, masyarakat dari suku bangsa Minangkabau, Makassar, Bugis, Toraja, Minahasa, Jawa, Madura, Sunda, Maluku dan Nusa Tenggara di manapun saudara berada di seluruh Indonesia," tutur Lukas. "Dengan hormat, Pemerintah Provinsi Papua menyampaikan permohonan maaf dan rasa belasungkawa sebesar-besarnya bagi masyarakat yang menjadi korban kerusuhan di Wamena tanggal 23 September 2019."

Sebelumnya, dilaporkan ada 33 orang tewas dalam kerusuhan Wamena. Sebagian besar dari mereka adalah pendatang. Sementara itu, sebanyak 10 ribu warga pribumi Papua telah mendaftar untuk dievakuasi. "Sekarang yang daftar sudah sekitar 10.000," kata Tri Bowo Budi Santoso di Jayapura, Minggu (29/9).

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait