Djarot mendukung rencana Erick Thohir untuk mengangkat Ahok jadi bos BUMN. Ia pun mengatakan jika Ahok adalah seorang profesional meskipun ia kader partai.
- Wahyu
- Rabu, 13 November 2019 - 16:17 WIB
WowKeren - Mantan Gubernur DKI Jakarta yakni Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok digadang-gadang untuk menjadi salah satu petinggi atau bos di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bukan hanya isapan jempol belaka, Ahok sendiri memastikan kabar rencana keterlibatan dirinya dalam BUMN usai bertemu dengan Menteri BUMN, Erick Thohir.
"Intinya kita bicara soal BUMN dan saya mau dilibatkan menjadi salah satu (petinggi) BUMN, gitu aja," ujar Ahok usai menemui Erick di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat pada Rabu (13/11). "Jabatannya apa, BUMN mana, saya nggak tahu. Mesti tanya ke Pak Menteri, itu aja sih."
Mendengar kabar tersebut, mantan pendamping Ahok sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta yakni Djarot Saiful Hidayat mendukung rencana itu. Ia pun memastikan bahwa Ahok adalah seorang yang profesional meskipun ia adalah seorang kader dari partai PDIP.
Djarot juga memuji pribadi Ahok yang di matanya adalah seorang yang detail dan pekerja keras serta kreatif. Oleh karena itu, Djarot pun mendukung langkah sahabatnya untuk menjadi salah satu petinggi di BUMN itu.
"Kalau seumpama dia (Ahok) diminta untuk mengurus BUMN, ya, menurut saya bagus. Dia profesional," kata Djarot di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta pada Rabu (13/11). "Dia memang kader partai, tapi dia sangat profesional, dia detail dan dia seorang pekerja keras yang lurus dan sangat kreatif. Jadi, sebagai seorang sahabat, ya saya akan dukung."
Namun, ketika diminta saran perihal BUMN apa yang cocok untuk Ahok, Djarot enggan berkomentar. Dia hanya mengatakan bahwa Ahok tak cocok berada di bidang perbankan. "Kalau itu, tanyakan ke Menteri BUMN ya. Tapi kalau dia di perbankan, saya pikir nggak cocok, bukan passion-nya," tutur Djarot.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun juga mengatakan bahwa kinerja Ahok selama di pemerintahan menjadi pertimbangan utama mengapa ia dipilih menjadi salah satu petinggi di BUMN. "Ya kan dia kerjanya bagus, kerjanya boleh," ujar Luhut.
(wk/wahy)
