Erick Thohir: Saya Enggak Mau Direksi Yang Keminter
Nasional

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa dirinya tidak membutuhkan direksi yang pintar untuk ditempatkan di pos BUMN namun lebih ke yang loyal dan siap gotong royong.

WowKeren - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bahwa dirinya tidak membutuhkan direksi BUMN yang sok pintar untuk memimpin perusahaan negara. Ia pun mengaku jika dirinya bukan orang yang anti kritik.

Oleh sebab itu, ia meminta jika memang ada kritik atau masukan untuk dirinya, maka sebaiknya disampaikan secara langsung, bukan melalui media. Cara semacam itu dianggap lebih etis. Sebab walau bagaimanapun juga, mereka sama-sama bekerja di BUMN.

"Kalau mereka sendiri mengkritisi, tapi kerja di BUMN, bukan saya anti dikritisi, harus dikritisi, tapi langsung," kata Erick di Jakarta, Rabu (4/12). "Jangan lewat media, karena dia kerja di BUMN. Itu kan nggak etis, orang cari makannya di BUMN."

Erick menilai bahwa jika ada direksi BUMN yang menyampaikan kritik maka itu artinya ia mengalamatkan kritik itu ke dirinya sendiri. Terlebih lagi jika kritik tersebut tidak mampu memberikan solusi. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dirinya tidak membutuhkan direksi sok pintar atau yang akal-akalan. Jika seorang direksi BUMN tidak mau bersikap loyal kepada negara maka ia menyarankan untuk tidak bekerja di BUMN.


"Kalau mereka tidak loyal, ya tidak usah di BUMN, jadi saja swasta," tegas Erick. "Saya juga enggak mau direksi yang keminter, direksi yang akal-akalan."

BUMN, dikatakan Erick, membutuhkan orang-orang yang bisa diajak bekerja sama bergotong royong untuk membangun ke arah yang lebih baik. Tak harus pintar, namun harus solid. "Saya enggak perlu orang pintar, tapi (perlu) orang yang bisa solid bekerja sama, gotong royong supaya semua pintar," ujar mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Erick juga menyinggung kasus Harley Davidson dan Brompton ilegal yang diangkut oleh pesawat baru Airbus milik Garuda Indonesia. Ia akan menyerahkan kasus tersebut pada pihak bea cukai. Jika memang benar terbukti direksi BUMN ikut terlibat dalam kasus itu, maka ia akan mengambil langkah tegas.

"Biarkan saja bea cukai melihat ada nggak kasus-kasus yang benar seperti yang dilaporkan," kata Erick. "Kalau benar ya harus dicopot."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait