Viral Kisah Istri di Surabaya Ditinggal Suami Karena Anak Cacat, DPR Minta PPPA Soroti
Nasional

Kisah perempuan asal Surabaya mendadak viral di medsos lantaran ditinggal suami usai melahirkan anak yang cacat. Viralnya kisah tersebut sontak mengundang perhatian dari Ketua Komisi VIII DPR.

WowKeren - Kisah seorang perempuan bernama Dina Oktavia (21) tiba-tiba menjadi viral di media sosial. Peremuan asal Surabaya ini menceritakan jika sang suami meninggalkannya lantaran dirinya melahirkan bayi yang mengalami kerusakan pada wajah (cacat).

Sang suami, Muhammad Abdul Azis (23). Muhammad meninggalkan istrinya karena ia dan keluarga tidak mau menerima kelahiran anaknya yang mengalami facial cleft tessier hydrocephalus myelomeningocele. Di mana bayi tersebut mengalami kerusakan pada wajahnya. Khususnya di bagian bibir, hidung dan kedua matanya.

Viralnya kisah tersebut ternyata berhasil menarik perhatian dari Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto. Ia mengatakan untuk negara harus hadir agar Dina tak merasa menanggung masalahnya sendiri.

"Ketika anaknya cacat kemudian ditinggal suaminya tentu penderitaannya akan berlebih dari yang dihadapi," ujar Yandri, Rabu (4/12). "Kemudian dia juga akan menggugat cerai, berlebih lagi penderitaan karena dia akan single parent kan. Karena itu, kehadiran negara jadi penting. Jangan sampai ibu itu merasa sendiri di Republik Indonesia ini."


Ia juga meminta agar Dina dan anaknya tersebut mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Tak hanya itu, ia juga berharap agar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Gusti Ayu Bintang Darmawanti ikut turun tangan langsung menangani masalah tersebut.

"Kalau dia ekonomi lemah, apakah ibu itu sudah masuk penerima bantuan sosial. Apakah itu PKH atau bantuan-bantuan yang lain. Itu tolong dipastikan dulu di pemerintah," paparnya. "Sebagai ibu dia punya rasa yang sangat halus, saya kira Menteri Pemberdayaan Perempuan atau Komisi Perlindungan Anak itu juga perlu menyapa atau mendatangi keluarga ibu itu. Itu pesan kuat kepada keluarga yang lain, bahwa negara kalau ada masalah hadir."

Selain itu, Yandri juga mengapresiasi para pihak yang sudah memberi bantuan kepada Dina dan anaknya, termasuk Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim. Selain bantuan materi, Dina juga memerlukan bantuan psikis.

"Bagus itu, ketika ada warga negara yang memang punya perhatian dari negara, ya negara harus hadir," tutupnya. "Saya apresiasi sekali dengan Pemkot kalau begitu. Tapi dalam psikis, perlu pendampingan psikiater atau apa dari Kementerian."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait