MPR Harap Kebijakan Nadiem Bisa Benar-Benar Mencerdaskan Anak Bangsa
Nasional

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah berharap agar program-program baru yang akan dicanangkan Nadiem ke depannya bisa benar-benar mewujudkan cita-cita untuk mencerdaskan anak bangsa.

WowKeren - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim tengah membuat gebrakan dalam dunia pendidikan Indonesia. Baru-baru ini yang menjadi sorotan adalah kebijakannya untuk menghapus Ujian Nasional mulai 2021.

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah ikut bicara menanggapi kebijakan tersebut. Ahmad mengatakan bahwa pihaknya akan mengikuti kebijakan tersebut. "Kami (MPR) mengikuti kebijakan yang disiapkan beliau, termasuk didalamnya kebijakan ujian nasional," kata Basarah di Jakarta seperti dilansir Okezone, Kamis (12/12).

MPR akan memberikan kesempatan pada menteri milenial tersebut untuk menghadirkan perubahan di dunia pendidikan Indonesia. Ia berharap agar program-program baru yang akan dicanangkan Nadiem ke depannya bisa benar-benar mewujudkan cita-cita untuk mencerdaskan anak bangsa.

"Saya beri kesempatan untuk Mendikbud baru dalam menyusun, melaksanakan mengevaluasi serta mengontrol kebijakan nasional," lanjut Basarah. "Terkait pendidikan nasional kita, agar betul-betul memenuhi tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa."


Ia berpesan agar Nadiem bisa terus bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencetak sumber daya manusia yang berkarakter dan mampu mengikuti perkembangan zaman. Oleh sebab itu, ia akan menunggu strategi pendidikan Nadiem untuk menghasilkan generasi muda yang berdasarkan Pancasila.

"Mari kita tunggu kinerja pak Nadiem dan pembantu-pembantunya di Kemendikbud untuk merumuskan kembali strategi pendidikan nasional yang betul-betul dapat melahirkan peserta didik," lanjut Basarah. "Yang sesuai dinamika zaman tanpa kehilangan roh dan karakter jati dirinya sebagai generasi muda Indonesia yang berdasarkan Pancasila."

Sebelumnya, Nadiem menyatakan bahwa Ujian Nasional akan tetap digelar namun hanya sampai tahun 2020. Dengan kata lain, 2020 akan menjadi tahun terakhir digelarnya UN. Sebagai gantinya di 2021 mendatang, mantan Bos Gojek tersebut telah menyiapkan asesmen kompetisi.

Nadiem memandang bahwa UN justru memberikan beban tak hanya bagi para siswa namun juga guru dan orang tua. Adapun langkah menghapus UN tersebut berangkat dari aspirasi guru, siswa, dan juga orang tua murid. "Ini sudah jadi beban stres bagi banyak sekali siswa guru dan orang tua. Karena sebenarnya ini berubah menjadi indikator keberhasilan siswa sebagai individu," kata Nadiem di Jakarta Selatan, Rabu (11/12).

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait