Amien Rais Tolak Hasil 'Kongres Teroris' PAN, Kubu Zulkifli Hasan Angkat Bicara
Nasional

Pendiri PAN, Amien Rais, meminta pemerintah tidak mengesahkan hasil Kongres V di Kendari, Sulawesi Tenggara karena dinilai ada terlalu banyak kejanggalan di sana.

WowKeren - Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais kembali menyita perhatian publik. Sebab lewat sebuah video yang diunggah di akun Instagram-nya, mantan Ketua MPR RI itu meminta agar pemerintah tidak mengesahkan hasil Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu.

Amien bersikeras menyebut pihak Zulkifli Hasan, sebagai kubu yang mempersiapkan kongres tersebut, melakukan banyak pelanggaran tata tertib. Selain itu, kericuhan yang terjadi pun diduga merupakan hasil sabotase kubu Zulhas.

Bahkan Amien menyebut pertemuan itu selayaknya kongres teroris. Pasalnya polisi yang dikerahkan untuk mengawal jalannya kongres berjumlah dua kali lipat jumlah peserta.

"Saya enggak menyalahkan polisi, tapi ini agak berlebihan," tutur Amien dalam video itu, Rabu (26/2). "Banyak sekali pasal-pasal AD/ART yang dilanggar. Kemudian SC-nya (panitia pelaksana kongres) pun juga tidak begitu adil. Jadi ini kejanggalan."


Menanggapi hal tersebut, kubu Zulhas yang kini kembali menjabat sebagai Ketua Umum PAN pun angkat bicara. Loyalis Zulhas, Yandri Susanto, membantah keras semua tuduhan Amien tersebut. Menurutnya apa yang terjadi di Kongres V tak berbeda dengan Kongres IV Bali ketika Zulhas dan Amien masih berada dalam kubu yang sama.

"Ya kalau proses itu sudah pernah dilakukan di Bali kan," ungkap Yandri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/2). "Tidak ada juga LPJ, tidak ada juga pandangan umum tidak ada juga visi misi kandidat ketum dan itu berjalan selama 5 tahun kan."

Yandri menegaskan tudingan ada penyusup, bahkan preman bayaran yang dikerahkan Zulhas, merupakan omong kosong belaka. Semua yang duduk di arena Kongres merupakan pemilik suara yang sah, mulai dari pimpinan DPD, DPW, hingga para peninjau.

Yandri mengakui bila sempat ada argumen yang berujung kericuhan. Namun pada prosesnya tidak ada komplain antar pemilik suara dan proses pengambilan suara pun berjalan lancar.

"Bang Zul di Kendari tidak pernah mengerahkan preman, enggak, tapi kalau pendapat Pak Amien seperti itu ya mungkin perlu ditindaklanjuti atau apa gitu," ujar Yandri, dilansir Liputan 6. "Tidak ada persoalan, tidak ada interupsi, tidak ada huru-hara, tidak ada yang gebrak-gebrak meja lagi."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait