Awalnya Ditolak Tes COVID-19, Penjahit di Yogyakarta Ini Justru Bikin APD Untuk Tenaga Medis
Nasional

Seorang penjahit di Yogyakarta membuat Alat Perlindungan Diri (APD) untuk tenaga medis yang menangani corona. Meski berawal kecil-kecilan, aksi mulia penjahit ini sekarang meluas.

WowKeren - Wabah virus corona (COVID-19) membuat masyarakat di seluruh penjuru dunia menjadi resah. Pemerintah telah mengimbau masyarakat Indonesia untuk karantina di rumah demi memutus mata rantai penyebaran wabah corona.

Meski masyarakat karantina di rumah, mereka tak berdiam diri saja. Salah satunya dilakukan oleh Budhi Hermanto, warga asal Yogyakarta yang memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis di kotanya. Aksi mulia Budhi tersebut sudah dilakukan sejak pertengahan Maret lalu. Budhi bersama penjahit lokal di Yogyakarta, memproduksi APD berupa baju hazmat (hazardous materials).

Budhi awalnya hanya menggaet 3 penjahit lokal untuk tenaga medis yang kekurangan APD. Namun karena gerakan yang dilakukannya meluas dengan cepat, Budhi kini bekerja sama dengan 60 penjahit rumahan lainnya untuk membantu tenaga medis yang kekurangan APD di Yogyakarta dan sekitarnya.

Kisah Budhi menggerakkan para penjahit lokal berawal dari inisiatifnya untuk melakukan tes COVID-19 karena baru pulang dari Jakarta. Sayangnya Budhi ditolak tes corona karena disebut tidak memenuhi syarat. Padahal, Budhi hanya khawatir membawa virus ke lingkungannya.

Photo-INFO

Dokumentasi Pribadi Budhi Hermanto

Pandangan Budhi berubah saat mengetahui salah satu perawat tak bisa melakukan tes COVID-19, padahal setiap harinya menangani pasien corona. Sejak saat itu Budhi memikirkan nasib para tenaga medis. Terlebih menurut pengamatan Budhi, alat perlengkapan diri bagi perawat dan dokter di rumah sakit di Yogyakarta dan sekitarnya pun tak cukup tersedia.


"Melihat kondisi paramedis di lapangan saat ini membuat saya teringat dengan para buruh," kata Budhi seperti dilansir dari Kumparan. "Tak hanya pakaian hazmat yang langka, hampir semua alat perlindungan diri seperti face shield juga tidak ada."

Bermula dari 3 penjahit hingga kini menjadi 60, proses yang dilakukan Budhi pun melewati trial and error. Ia bercerita sempat mencari jurnal dan panduan tentang tata cara membuat APD. Meski terhambat saat membaca jurnal asing karena menurutnya terlalu rumit, Budhi tak menyerah.

"Setelah berhasil diproduksi sesuai dengan arahan dari jurnal, saya bawa APD-nya ke dokter bedah untuk dilihat kelayakannya," sambung Budhi. "Katanya lebih layak dipakai daripada mereka harus memakai jas hujan, kondisinya darurat."

Sementara itu di tengah-tengah perjalanannya memproduksi APD bersama para penjahit rumahan, banyak teman-teman dan kerabat Budhi ingin ikut menawarkan bantuan. Beberapa orang menawarkan donasi untuk produksi APD dari penjahit rumahan. Untuk menampung donasi tersebut, Budhi bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat dan LSM agar dana dari para donatur terkelola dengan baik.

"Saya terharu sekaligus senang karena masih banyak sekali orang baik yang mau bantu. Di Surabaya, Kudus, Semarang, Depok, Bogor, Bandung, dan daerah lainnya sudah ada yang memulai melakukan ini juga," cerita Budhi. "Kalau ada orang yang bertanya kepada saya, saya akan menyarankan mereka cari penjahit, produksi secepatnya. Kita tidak bisa hanya diam saja menunggu produksi pabrik yang besar- besaran. Cari penjahit, lakukan hal yang sama."

"Banyak cerita yang membuat saya terenyuh. Ada cerita seorang perempuan yang tiba-tiba menghubungi saya. Dia tinggal di pesantren dan bilang bisa bantu saya buat APD," lanjut Budhi. "Tapi dia hanya punya mesin jahit tangan, alat jahit sederhana, bukan yang dipakai para penjahit rumahan itu. Kemudian akhirnya dia bantu saya buat pelindung sepatu untuk para tenaga medis."

Hingga saat ini pendistribusian APD secara berkala sudah dilakukan dan menyebar di beberapa rumah sakit Yogyakarta. Pendistribusian dipastikan menyebar ke setiap rumah sakit, sehingga pembagiannya merata. Budhi berharap akan ada lebih banyak orang yang melakukan hal yang sama di daerah lain supaya kebutuhan APD bagi para tenaga medis dapat tercukupi sehingga kita bisa segera melewati masa pandemi ini.

(wk/tria)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait