Menko Airlangga Ramal Krisis Ekonomi Di RI Imbas Pandemi Corona, Sampai Kapan?
Dunia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto meramal sampai kapan krisis ekonomi akibat pandemi virus corona akan terjadi di Indonesia.

WowKeren - Pandemi virus corona (COVID-19) masih menjadi momok yang menakutkan di dunia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto lantas meramal sampai kapan Indonesia akan menghadapi krisis ekonomi akibat pandemi.

Airlangga memprediksi jika situasi krisis ekonomi ini akan terus terjadi hingga 2022 mendatang. Bukan tanpa sebab ia mengatakan hal tersebut. Menurutnya, krisis ekonomi akibat pandemi virus corona saat ini lebih parah daripada krisis ekonomi pada 2008 lalu.

Airlangga juga mengaku pesimis jika krisis ekonomi ini bisa berakhir pada 2020. Pasalnya, kasus virus corona di Tanah Air saja masih terus mengalami peningkatan yang signifikan setiap harinya. Dilansir Covid19.go.id hingga Jumat (19/6) siang, Indonesia telah memiliki 42.762 kasus virus corona.

”Krisis ini tidak selesai sampai akhir tahun ini,” ujar Airlangga dalam video conference, seperti dilansir dari CNNIndonesia pada Kamis malam (18/6). “Tapi juga bisa terus bergeser ke 2021 hingga 2022.”

Sebagai perbandingan, krisis ekonomi pada 2008 silam disebabkan oleh subprime mortgage di Amerika Serikat (AS). Saat itu, krisis hanya menghantam sektor keuangan saja, sedangkan sektor lainnya tetap selamat.


Airlangga menyatakan apa yang terjadi di tahun 2008 berbeda jauh dengan sekarang. Apalagi, pandemi virus corona ini telah memukul hampir semua sektor termasuk usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Oleh sebab itu, saat ini pemerintah terus berfokus dalam memperbaiki sektor perekonomian agar dampak pandemi virus corona tidak semakin parah. Hal ini dilakukan dengan menerbitkan insentif fiskal kepada hampir seluruh lapisan masyarakat yang terdampak virus corona, seperti pembebasan pajak, bantuan sosial (bansos), hingga diskon listrik.

”UMKM selamat pada krisis 2008. Kalau dilihat krisis sekarang ini tidak lebih dalam dari 1998 namun lebih dalam dari 2008. Semua sektor ini sekarang turun,” jelas Airlangga. “Pemerintah siapkan pelebaran defisit anggaran agar ada ruang untuk melakukan stimulus fiskal dan pembiayaan.”

Airlangga juga menyatakan pihaknya telah mengalokasikan tambahan anggaran belanja untuk penanganan virus corona sebesar Rp695,2 triliun. Dana itu digunakan untuk penanganan di sejumlah sektor.

Diantaranya adalah sektor kesehatan sebesar Rp87,55 triliun, perlindungan sosial Rp203,9 triliun, dan insentif dunia usaha Rp120,61 triliun. Kemudian sektor UMKM Rp123,46 triliun, pembiayaan korporasi Rp53,57 triliun, dan sektoral kementerian/lembaga (k/l) atau untuk pemerintah daerah (pemda) Rp106,11 triliun.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru