Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong PT Unilever agar tetap mengoperasikan pabriknya di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, meski sejumlah pegawai telah dinyatakan positif COVID-19 corona.
- Nidya Putri
- Sabtu, 04 Juli 2020 - 09:57 WIB
WowKeren - Pabrik PT Unilever Indonesia Tbk di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terpaksa ditutup usai 36 pegawai dinyatakan positif COVID-19. Pihak perusahaan pun memutuskan untuk merumahkan ratusan pegawainya yang lain yang negatif COVID-19.
Namun, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Abdul Rochim mendorong Unilever tetap mengoperasikan pabriknya. "Setelah diketahui terdapat karyawan yang positif COVID-19 pada salah satu pabrik milik Unilever di Cikarang, maka sesuai Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 4 tentang Pelaksanaan Operasional Pabrik Dalam Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat COVID-19, Kemenperin tetap akan mendorong perusahaan untuk beroperasi," kata Rochim, ditulis Sabtu (4/7).
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi menetapkan area pabrik tersebut menjadi klaster baru penyebaran wabah corona. Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19, Alamsyah bahkan merincikan data pegawai yang dinyatakan positif corona. "Rinciannya, 21 karyawan dan 15 orang keluarga mereka," katanya.
Lebih lanjut, Alamsyah menegaskan bahwa data ini diperoleh usai melakukan tes swab terhadap 265 karyawan PT Unilever. Hingga saat ini, 36 pasien positif COVID-19 tersebut sudah dirawat di rumah sakit maupun melakukan isolasi mandiri.
Sementara itu, kasus klaster pabrik Unilever ini rupanya membuat Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja gusar. Eka mengingatkan perangkat daerah untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan secara ketat di semua sektor industri.
Klaster pabrik Unilever ini membuat angka kasus positif COVID-19 di Kabupaten Bekasi kembali melonjak. Padahal Kabupaten Bekasi diketahui sudah melaporkan tidak adanya peningkatan jumlah kasus pada pekan lalu.
(wk/nidy)
