Hal Ini Yang Bikin Ridwan Kamil 'Nekat' Buka Kegiatan Ekonomi Jabar di Tengah Pandemi Corona
Nasional

Sebelum pandemi corona, tutur Ridwan Kamil, penerima bantuan di Jawa Barat mencapai 25 persen dari total jumlah penduduk. Kini, jumlah penerima bantuan di Jabar meningkat menjadi 63 persen dari total jumlah penduduk.

WowKeren - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah membuka kembali aktivitas perekonomian di wilayahnya meski pandemi corona masih belum mereda. Ridwan Kamil pun mengungkapkan alasannya "nekat" melakukan pembukaan kembali aktivitas ekonomi sejak awal Juni 2020 lalu.

Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan apabila tingkat keterpaparan COVID-19 di suatu wilayah di bawah 5 persen selama 3 minggu berturut-turut maka wilayah tersebut masuk kategori terkendali. Sedangkan di Jawa Barat, tingkat keterpaparan COVID-19 hanya sebesar 4,3 persen.

"Itulah kenapa kita buka ekonomi kita di awal Juni secara bertahap," ungkap Ridwan Kamil dalam webinar pada Kamis (16/7). Pembukaan ekonomi di Jawa Barat juga dilakukan karena jumlah warga yang mengalami kesulitan ekonomi di tengah pandemi corona semakin meningkat.

Sebelum pandemi corona, tutur Ridwan Kamil, penerima bantuan di Jawa Barat mencapai 25 persen dari total jumlah penduduk. Kini, jumlah penerima bantuan di Jawa Barat meningkat drastis menjadi 63 persen dari total jumlah penduduk.


Lebih lanjut, Ridwan Kamil menjelaskan bahwa pembukaan ekonomi ini diawali dengan membagi wilayah Jawa Barat ke dalam lima kategori. Yaitu hitam untuk kondisi kritis, merah untuk kondisi berat, kuning untuk kondisi cukup berat, biru untuk kondisi sudah cukup baik dan hijau untuk wilayah dengan kondisi baik. Ridwan Kamil pun menegaskan bahwa pembukaan ekonomi ini dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Di wilayah hitam kami buka ekonomi 10 persen hanya untuk esensial bisnis. Wilayah merah 30 persen, kuning 60 persen ekonomi boleh dibuka," tutur Ridwan Kamil. "Kemudian biru sudah 90 persen kecuali pendidikan dan hijau 100 persen seperti dulu. Alhamdulillah sekarang 80 persen wilayah Jawa Barat ekonomi sudah dibuka kembali."

Selain itu, Ridwan Kamil juga mengungkapkan hal "ngeri" yang akan terjadi jika Pemprov Jawa Barat tidak membuka ekonomi di tengah pandemi corona. Berdasarkan hasil kajian Universitas Padjadjaran, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada akhir tahun 2020 diprediksi akan minus jika Pemprov tidak melakukan tindakan perbaikan ekonomi sembari melawan pandemi corona.

Apabila hal tersebut sampai terjadi, Jawa Barat akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk rebound. Untuk menghindari hal tersebut, Ridwan Kamil optimis membuka kembali perekonomian sehingga pertumbuhan ekonomi diprediksi bisa berada di kisaran 2 sampai 3 persen pada akhir 2020.

"Atau diambil sebuah tindakan secara baik maka kita optimistis sampai akhir Desember pertumbuhan ekonomi Jawa Barat bisa positif minimal 2-3 persen," pungkas Ridwan Kamil. "Dan 2021 ke 9 persen karena ada euforia dan kemudian normal lagi di 5 persen di tahun-tahun berikutnya."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait