Khofifah Buka Suara Soal Simulasi Pembukaan Sekolah Tatap Muka Di Jatim
Nasional

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa angkat berbicara mengenai hasil simulasi pembukaan sekolah tatap muka yang telah dilakukan di Jatim dua pekan terakhir.

WowKeren - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) sedang mempersiapkan pembukaan sekolah tatap muka di tengah pandemi virus corona. Sebelum kegiatan belajar mengajar dilakukan, Pemprov Jatim melakukan simulasi pelaksanaan sekolah tatap muka terlebih dahulu selama dua pekan.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan jika pihaknya akan melakukan evaluasi terlebih dahulu terkait simulasi yang sudah berlangsung di sejumlah wilayah. Ia juga menekankan fokus utama Jatim adalah menggelar kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, bukan daring.

Menurutnya, sekolah tatap muka tetap lebih efektif daripada pembelajaran jarak jauh seperti yang selama ini dilakukan. Terlebih, bagi siswa pendidikan vokasi yang dinilai lebih membutuhkan praktik langsung ketimbang teori.

”Setelah uji coba selama dua pekan kita akan evaluasi,” ujar Khofifah seperti dilansir dari CNNIndonesia, Rabu (19/8). “Namun intinya kita mencari format terbaik bagaimana anak-anak kita bisa belajar dengan optimal dengan tetap aman dari penularan COVID-19.”


Mantan Menteri Sosial ini mengaku dirinya mendapatkan banyak keluhan dari para siswa di sekolah kejuruan selama pandemi. Rupanya, banyak siswa yang memiliki banyak kendala saat belajar dari rumah. Mereka mengaku pada Khofifah membutuhkan banyak praktik di sekolah.

”Selama lima bulan pandemi, mereka memang mengeluhkan belajar daring karena di bagian materi tertentu dibutuhkan praktek secara langsung,” jelas Khofifah. “Seandainya materi online sudah disampaikan namun tetap saja di bagian bagian tertentu dibutuhkan praktik.”

Proses simulasi sekolah tatap muka ini dilakukan dengan melakukan pembatasan siswa sebanyak 9 orang per kelas atau sekitar 25 persen dari jumlah normal. Salah satu syarat utama siswa yang ingin mengikuti sekolah tatap muka adalah harus mendapatkan izin dari orangtuanya.

Nantinya, mereka akan bersekolah secara bergantian. Sejumlah protokol kesehatan pencegahan COVID-19 juga telah disiapkan di setiap sekolah. Diantaranya adalah siswa wajib melewati titik pengecekan (check point) untuk menjalani pengukuran suhu tubuhnya. Siswa yang suhu badannya lebih dari 37 derajat diminta kembali ke rumah.

Selain itu, siswa juga diwajibkan mencuci tangan dengan menggunakan sabun. setiap siswa juga wajib mengenakan masker dan face shield selama mengikuti kegiatan belajar di kelas. Physical distancing yang disiapkan di dalam kelas berupa jarak bangku antar siswa minimal satu meter.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait