Ini Kata Menkes Terawan Soal Simulasi Vaksin COVID-19
Nasional

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyebutkan jika pemerintah akan melakukan simulasi vaksinasi COVID-19 secara masif hingga izin darurat penggunaan vaksin dari BPOM keluar.

WowKeren - Pemerintah tengah mempersiapkan simulasi untuk vaksinasi COVID-19 yang rencananya bakal digelar pada tahun 2021 mendatang. Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto pun menyebutkan jika pemerintah akan melakukan simulasi vaksinasi COVID-19 secara masif.

Pelaksanaan simulasi ini akan terus dilakukan hingga izin darurat penggunaan vaksin (emergency use authorization/EUA) terhadap vaksin Sinovac dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). "Kita akan secara masif melakukan simulasi sampai waktu tiba dimana Emergency Use Autorization sudah diberikan BPOM, baru kita bisa melaksanakan vaksinasi,” ujar Terawan dikutip dari siaran pers di laman resmi Kemenkes, Kamis (17/12).

Dengan demikian, ketika waktunya vaksinasi nanti, petugas sudah tak ragu-ragu lagi karena sudah terbiasa saat simulasi. Meski begitu, Terawan mengingatkan bahwa ke depannya proses vaksinasi COVID-19 harus tetap dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan. "Yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah pengaturan orang untuk tetap menjaga jarak, memakai masker dan cuci tangan pakai sabun," imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, meski simulasi vaksinasi baru ditetapkan untuk pemberian kepada tenaga kesehatan, ke depannya tinggal diselaraskan bagaimana simulasi pemberian vaksin untuk masyarakat. Namun, Muhadjir mengingatkan, baginya yang terpenting adalah tidak adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).


“Tidak ada KIPI setelah vaksin. Itu yang paling penting," ujar Muhadjir. "Mudah-mudahan vaksinasi nanti berjalan lancar dan menambah imunitas tenaga kesehatan."

Sebelumnya diketahui, pemerintah telah mengamankan 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac asal Tiongkok di awal bulan Desember lalu. Presiden Joko Widodo pun menyebutkan jika vaksinasi COVID-19 tersebut rencananya bakal dilakukan secara bertahap mulai Januari 2021.

Ia memastikan, vaksin yang diberikan ke masyarakat tidak berbayar atau gratis. "Tapi ini memang perlu tahapan-tahapan, nanti Januari berapa juta (vaksin), Februari berapa juta, Maret berapa juta, April berapa juta," kata Jokowi saat acara pemberian bantuan modal kerja di Istana Jakarta melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/12).

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan jika proses vaksinasi perlu waktu yang tidak sebentar. Sebab, ada 70 persen atau 182 juta penduduk yang harus divaksin. Dengan besarnya jumlah tersebut, masih perlu waktu untuk menunggu situasi normal kembali.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru