Epidemiolog Sebut Wajib Tes PCR Masuk Bali Tak Efektif: Justru Bebani Masyarakat
Nasional

Kebijakan pemerintah yang mewajibkan tes PCR maupun rapid test antigen bagi masyarakat sebelum ke Bali menuai pro kontra terlebih harus dilakukan maksimal 2 hari sebelumnya.

WowKeren - Wisatawan yang hendak pergi berlibur ke Bali harus merogoh kocek lebih. Pasalnya dalam aturan pemerintah yang baru, wisatawan yang berkunjung ke Bali harus memiliki hasil tes PCR bagi perjalanan udara dan rapid test-antigen untuk perjalanan darat dan laut.

Tentu saja hal ini menuai pro-kontra. Terlebih lagi, calon wisatawan harus melakukan tes ini maksimal 2 hari sebelum keberangkatan. Kebijakan ini dinilai mendadak, terutama bagi mereka yang sudah telanjur membeli tiket jauh-jauh hari sebelumnya.

Epidemiolog FKM UI Pandu Riono bahkan menyebut aturan ini tidak akan efektif untuk meredam penularan virus corona. Sebaliknya, kebijakan semacam ini justru hanya akan membebani masyarakat. "Tidak efektif, buat apa bikin tes apalagi bikin tes kebijakan yang tanpa dasar dan tanpa tujuan itu kan malah membebani masyarakat," kata Pandu dilansir Detik, Kamis (17/12).

Alih-alih mewajibkan tes PCR maupun rapid test antigen, pemerintah dinilai sebaiknya lebih fokus pada memotong jatah cuti bersama. Sehingga libur hanya untuk hari raya natal, libur tahun baru dan tanggal merah.


Pasalnya, pergerakan penduduk dari satu tempat ke tempat inilah yang menyebabkan penularan tak kunjung usai. Sehingga menurut Pandu akar masalah terletak pada adanya cuti bersama ini.

"Liburan panjang itu atau cuti bersama itu menimbulkan pergerakan penduduk. Pergerakan penduduk yang meningkatkan penularan," tegas Pandu. "Jadi, gimana caranya? akar masalahnya kan cuti bersama, nah cuti bersamanya yang dihapuskan, bukan dibebani dengan testing testing."

Alih-alih dibebankan kepada masyarakat, Pandu menilai jika tes antigen seharusnya sudah menjadi bagian dari program pemerintah. "Testing harus tinggi. Jadi, tes antigen tuh harusnya bagian dari pada program pemerintah karena murah dan mudah dilakukan. Jangan lagi disuruh masyarakat dibebani," kata Pandu.

Begitu pula dengan masyarakat. Ia mengingatkan jika masing-masing individu bertanggung jawab atas keselamatan diri sendiri. "Jadi, jangan tergantung sama kebijakan tapi tergantung sama diri sendiri. Selalu pakai masker kalau mau lakukan kegiatan," paparnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait