Menkes Akui Virus Corona Inggris Lebih Cepat Menular, Tapi...
Nasional

Menkes Budi mengakui jika varian virus baru tersebut memang lebih mudah menular. Namun belum ada bukti yang menunjukkan jika virus tersebut lebih parah.

WowKeren - Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin angkat bicara mengenai mutasi baru virus corona dari Inggris yang membuat heboh belakangan ini. Budi menjelaskan bahwa strain yang dinamakan B117 adalah mutasi dari virus corona atau virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Mutasi ini terjadi di salah satu komponen protein yang dinamakan Spike protein yang merupakan salah satu komponen protein utama dari virus corona. Budi melanjutkan jika alangkah baiknya tidak membuat spekulasi sendiri terkait varian baru virus corona.

"Di luar dari kerumitan scientific-nya, saya ingin sampaikan bahwa ini sangat scientific, kita perlu membahas dengan ahlinya," ujar Budi lagi. "Dan biarkan para ahlinya memahami hal ini, kita jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan sendiri."


Ia mengakui jika varian virus baru tersebut memang lebih mudah menular. Namun belum ada bukti yang menunjukkan jika virus tersebut lebih parah. Selain itu, virus ini juga masih bisa dideteksi lewat swab antigen maupun tes PCR. Terkait apakah virus ini sudah masuk Indonesia, Budi mengatakan jika perlu deteksi lebih lanjut untuk membuktikannya.

"Apakah ada di Indonesia? Sampai sekarang kita belum tahu," jelas Budi. "Karena untuk bisa mendeteksi harus dilakukan whole genome sequencing. Harus di-sequence (diurut) genetic information (informasi genetik) dari virus ini."

Terkait hal ini, Kemenkes telah mengkoordinasikan sejumlah laboratorium di Indonesia dan menggandeng beberapa pihak seperti Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang memiliki kemampuan pengurutan genom (genome sequencing). "Kami akan bekerja sama, bertukar informasi, dan proses kerja," ujar Budi.

Rumah sakit rujukan yang selama ini merawat pasien corona, juga diminta untuk mengirimkan sampel secara rutin ke jejaring laboratorium yang dimaksud. Hal itu guna melakukan penelusuran untuk mengetahui pola penyebaran virus. "Dan, kami akan memastikan bahwa kami melakukan whole genome sequencing, untuk melihat apakah ada strain baru," katanya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru