Kasus Positif Tak Berkurang, Ketua DPRD DKI Sarankan Perpanjang PSBB Dan Minta Diperketat
Nasional

Meski telah melakukan PSBB Ketat dan PPKM Jawa-Bali, kasus corona di Jakarta menunjukkan kenaikan kasus positif hingga 3 ribu kasus per hari. Merespons situasi ini, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengungkapkan usulnya.

WowKeren - Pada kemarin, Senin (18/1) DKI Jakarta telah genap menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama satu pekan. Meski demikian, angka kasus virus corona (COVID-19) masih tinggi. Hal ini pun turut membuat Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengungkapkan pendapatnya.

Meski telah melakukan PSBB Ketat dan PPKM Jawa-Bali, kasus corona di Jakarta menunjukkan kenaikan kasus positif hingga 3 ribu kasus per hari. Merespons situasi ini, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan akan mengusulkan perpanjangan PSBB ketat jika pada hari terakhir PSBB dan PPKM, kasus di Jakarta tak menunjukkan penurunan.

"Apalagi tanggal 25, ada penurunan enggak setelah di PSBB ketat ini. Kalau enggak, kita akan perpanjang lagi karena besar sekali ini," ujar Prasetio yang dikutip dari Kumparan, Selasa (19/1).

Bahkan, Prasetio mengungkapkan jika kasus tak turun maka perpanjangan akan membatasi kegiatan lebih ketat lagi dari sekarang. Dia juga minta agar warga turut membantu menekan kasus dengan melakukan pembatasan dengan disiplin dan benar serta melaksanakan 3M.


"Ya lebih ketat juga lah, diketatkan juga. Saya juga minta masyarakat sadar diri lah, istilahnya sekarang ikuti aturan dulu, karena masalahnya kasus makin bertambah," tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengungkapkan beberapa alasan mengapa kasus positif terus bertambah. Menurut Riza, salah satu penyebab kasus COVID-19 masih tinggi di Ibu Kota adalah banyaknya pendatang yang keluar-masuk Jakarta.

"Sekalipun angkanya masih cukup tinggi, itu karena disebabkan beberapa hal ya," tutur Riza pada Senin (18/1). "Angka di Jakarta tinggi karena Jakarta sebagai Ibu Kota, tempat transit masuknya masyarakat dari dalam dan luar negeri, daerah, dan sebagainya."

Selain itu, angka kasus corona juga tinggi lantaran Pemprov DKI terus meningkatkan kapasitas testing COVID-19. Penyebab lainnya adalah akumulasi data pasien COVID-19 yang belum dilaporkan hingga adanya libur panjang akhir tahun 2020 lalu.

(wk/putr)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait