Banjir Lahar Dingin Semeru, BPBD Lumajang Imbau Penambang dan Warga Menjauh
Nasional

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau masyarakat dan penambang untuk berhenti beraktivitas sementara usai terjadinya banjir lahar hujan Gunung Semeru, Senin (8/2) kemarin.

WowKeren - Banjir lahar dingin Gunung Semeru terjadi lagi pada Senin (8/2) sore. Banjir lahar dingin itu terjadi saat hujan deras di wilayah Lumajang.

Banjir lahar hujan Gunung Semeru ini mengalir deras membawa material vulkanis berupa pasir dan batu. Material vulkanis yang masih panas ini mengeluarkan asap saat diterjang banjir.

Banjir lahar dingin tersebut terjadi di 2 titik. "Ada dua titik banjir lahar dingin. Di Sungai Curah Kobokan Desa Supit Urang Kecamatan Pronojiwo dan Sungai Leprak Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro," kata Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Indra Wibowo Leksana, Selasa (9/2).


Banjir lahar dingin yang berlokasi di Sungai Curah Kobokan Desa Supit Urang Kecamatan Pronojiwo sebuah mobil milik warga terseret. Akibatnya, BPBD Lumajang mengimbau masyarakat dan penambang mewaspadai potensi banjir lahar hujan Gunung Semeru.

Para penambang diminta menghentikan aktivitas dan menjauhi lokasi karena sewakt-waktu bisa terjadi hujan dan terjadi banjir lahar hujan Gunung Semeru. Pasalnya, aktivitas tersebut membahayakan keselamatan.

"BPBD mengimbau kepada warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai serta para penambang agar mewaspadai banjir lahar Gunung Semeru di sejumlah daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu dari Gunung Semeru," ujar Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo, Selasa (9/2).

Lebih lanjut, pihak BPBD akan menerjunkan tim untuk memantau sejumlah sungai seperti Sungai Curah Kobokan, Sungai Glidik, Sungai Bondeli, Sungai Besuk dan Sungai Rejali. "Kita juga akan memberi imbauan kepada masyarakat saat terjadi banjir lahar Gunung Semeru untuk menjauh," pungkasnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait