Tsania Marwa berhasil memenangkan hak asuh anak atas Atalarik Syah. Meski hubungan keduanya memanas, Tsania tetap membuka pintu bagi mantan suaminya untuk mengasuh anak berdua.
- Ruth Meliana
- Kamis, 18 Februari 2021 - 15:21 WIB
WowKeren - Hubungan Tsania Marwa dengan mantan suaminya, Atalarik Syah memang memburuk. Apalagi, keduanya sering saling tuduh hingga berebut harta dan hak asuh anak. Kemelut ini sepertinya mulai masuk ke babak akhir setelah hakim memutuskan hak asuh anak jatuh ke tangan Tsania.
Hakim bahkan telah memberikan waktu hingga 8 hari bagi Atalarik untuk segera menyerahkan anak-anaknya ke Tsania. Perjalanan panjang Tsania untuk memeluk kedua anaknya, Aisyah Shabira dan Syarif Muhammad Fajri akhirnya berbuah manis. Meski selama ini ia kesulitan menemui anak-anaknya selama diasuh Atalarik, ia menegaskan tidak akan melakukan hal serupa.
Tsania mengatakan ia tidak akan pernah membatasi Atalarik yang memang ingin bertemu dengan kedua anaknya. Hal ini ia lakukan demi kebaikan anak-anaknya yang tentu membutuhkan figur seorang ayah di hidup mereka. Ia mengaku selama ini selalu berdoa agar hatinya dilembutkan demi tidak menaruh dendam pada mantan suaminya itu.
"Oh jelas lah. Saya tidak pernah membatasi karena itu bapaknya," kata Tsania Marwa saat ditemui di Pengadilan Agama Cibinong, Rabu (17/2). "Yang pasti saya juga bilang walaupun istilahnya empat tahun saya nggak sama anak saya, saya nggak pernah ada niat di hati saya sedikit pun mentang-mentang saya menang hak asuh."
"Insya Allah saya sudah yakin berdoa setiap hari, hati saya juga diberikan kelembutan. Jadi jangan khawatir saya akan tetap berikan akses untuk bapaknya," sambungnya. "Kalau nanti ada perdamaian berarti kan ada hitam di atas putih. Jadi kedua belah pihak menjalankan yang sudah ada."
Wanita berusia 29 tahun ini bahkan membuka pintu hatinya untuk Atalarik. Ia mengaku tidak mempermasalahkan jika Atalarik memang ingin mengasuh kedua anaknya bersama dan saling membagi waktu. Tsania juga turut menjawab soal tudingan Atalarik yang menyebut dirinya sudah tidak memiliki rumah lagi.
"Ya insya Allah doakan yang terbaik, yang pasti seorang ibu mau yang terbaik untuk anaknya. Mau dari sedih tempat tinggal, semua sudah saya pikirkan matang-matang," ungkap Tsania Marwa. "Ya nggak apa-apa saya terbuka, perdamaian itu adalah sebuah kata."
"Tapi isi perdamaian itu adalah hal yang lain. Jadi kalau memang mau yaudah kita ajukan misalkan pihak sana mau perdamaian, ya isi perdamaiannya apa, saya 100 persen terbuka," sambungnya. "Kalau memang perdamaian itu sifatnya adil, ada kebaikan untuk anak, insya Allah saya terbuka."
(wk/lian)
