Sejak dijadikan Ketum Demokrat versi KLB Deli Serdang di Sumut pekan lalu, Moeldoko seolah malah menghilang begitu saja. Demokrat kubu AHY pun kini mempertanyakan keberadaannya.
- Elvariza Opita
- Jumat, 12 Maret 2021 - 13:23 WIB
WowKeren - Konflik berujung kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat memang bermuara pada 2 sosok yang kini sama-sama mengklaim sebagai Ketua Umum, yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Moeldoko. Namun berbeda dengan AHY yang cenderung kerap menunjukkan diri di hadapan publik dengan segudang "serangan", Moeldoko malah nyaris tak pernah kelihatan batang hidungnya sejak disahkan jadi Ketum versi KLB Deli Serdang pekan lalu.
Pertanyaan inilah yang dikemukakan kubu AHY beberapa waktu belakangan. Misalnya saja Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution yang menilai Moeldoko sebagai biang kerok KLB "abal-abal".
"Di manakah Moeldoko? Hiruk pikuk tentang kudeta terhadap Partai Demokrat lebih dari 1 bulan terakhir terus menghiasi ruang publik," kata Syahrial. "Keterlibatan orang luar, yaitu KSP Moeldoko jadi biang kerok penyebab. Namun, di mana dia sekarang?"
"Pasca KLB abal-abal memilih Moeldoko sebagai ketum di Sibolangit, Deli Serdang (5/3/2021) suaranya nyaris tak lagi terdengar. Publik hanya bisa melihat dan mendengar para punggawa KLB abal-abal memekakkan suasana. Di tengah resesi ekonomi dan pandemi COVID-19," sambungnya.
Syahrial kemudian menyoroti sosok-sosok "pendamping" Moeldoko yang cenderung lebih sering tampil seperti Jhoni Allen Marbun hingga Darmizal yang sempat menangis di hadapan media. Ia juga menyoroti sikap Moeldoko yang hilang begitu saja ini sudah merepotkan banyak pihak lain seperti Mahfud MD sampai Yasonna Laoly.
Syahrial lantas membandingkan sikap sang mantan Panglima TNI dengan AHY. Sebab diketahui keduanya berlatar belakang bidang militer, dengan Moeldoko yang sudah pernah mendapat sampai bintang empat sedangkan AHY yang pangkat terakhirnya "hanya" mayor. Kendati demikian, bagi Syahrial, sikap AHY lebih ksatria karena berdiri di garis terdepan tak seperti Moeldoko.
"Pak Moeldoko bersembunyi di balik bayangannya. Sementara Mas Agus Yudhoyono tampil di atas mimbar. Memimpin langsung pasukan Partai Demokrat di seantero Tanah Air," sebut Syahrial. "Sekali lagi, tidak ditemukan referensinya di belahan bumi mana pun terhadap apa yang telah dilakukan Moeldoko."
Menurut Syahrial, AHY saat ini sedang bertahan di tengah kepungan para pengkhianat di tubuh Partai Demokrat juga menahan terpaan badai dahsyat. AHY saat ini sedang memimpin barisan terdepan sekaligus mengatur strategi untuk kelangsungan partai ke depannya.
"Inilah musuh terberat kesatria, yang jadi pilihan Agus Yudhoyono. But, dont worry. You will never walk alone!" pungkas Syahrial. Tak lupa ia juga menegaskan bahwa kisruh Demokrat ini tak hanya sebatas masalah internal tetapi juga bisa berdampak terhadap demokrasi Indonesia.
(wk/elva)
