Ditemukan di RI, Varian Corona E484K Dikhawatirkan Bisa Turunkan Kemanjuran Vaksin
Unsplash/ Viktor Forgacs
Nasional

Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman pun khawatir varian asal Jepang tersebut berdampak pada penurunan efikasi atau kemanjuran vaksin corona yang digunakan saat ini.

WowKeren - Kasus varian baru virus corona E484K alias Eek dilaporkan telah ditemukan di Indonesia. Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman pun khawatir varian asal Jepang tersebut berdampak pada penurunan efikasi atau kemanjuran vaksin corona yang digunakan saat ini.

Menurut pihak Eijkman, mutasi varian E484K terjadi di protein spike atau yang sering disebut protein S1. Hal ini membuat reseptor lebih mengikat pada sel manusia menjadi lebih kuat, yang berimplikasi pada cepat dan banyaknya jumlah penularan.

"Dikhawatirkan E484K itu dia bisa escape dari antibodi pasca vaksinasi," jelas Kepala LBM Eijkman, Amin Soebandrio, kepada CNN Indonesia, dikutip pada Selasa (6/4). "Tapi itu masih penelitian, dan khususnya Indonesia kita belum melihat secara epidemiologis itu berpengaruh pada vaksin atau tidak."

Berdasarkan penelitian sejauh ini, Amin menyebut varian E484K tersebut mampu membawa penularan virus yang lebih cepat. Varian itu juga disebut memiliki kemampuan untuk menurunkan tingkat kemanjuran vaksin COVID- 19.


"Di luar negeri tapi terbatas, hasil kesimpulannya memang ada penurunan efikasi vaksin," terang Amin. "Tapi semuanya masih di atas 50 persen."

Adapun temuan kasus varian E484K di Indonesia bermula dari satu spesimen yang diperiksa melalui metode pencarian strain virus baru Whole Genome Sequencing (WGS) pada awal Februari lalu. Laporan hasilnya rilis pada 18 Maret 2021 lalu dan pemerintah mengumumkannya ke publik baru-baru ini.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa varian E484K ini tidak berbahaya. Hanya saja, varian ini disebut memiliki potensi penularan yang lebih masif sehingga masyarakat diminta untuk tetap waspada.

"Ini hanya satu mutasi tidak berbahaya tapi perlu diwaspadai," kata kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam pesan singkat kepada CNN Indonesia, Selasa (6/4).

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait