Mutasi Baru COVID-19 B1525 Dikonfirmasi Masuk RI, Ternyata Lebih Menular?
Pixabay
Nasional

Kemenkes mendapat laporan pasien COVID-19 dengan infeksi varian B1525 di Batam, Kepri, yang merupakan pelaku perjalanan dari Malaysia pada Februari kemarin.

WowKeren - Selayaknya virus lain, SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 juga mudah mengalami mutasi. Dan kali ini, mutasi varian B1525 dikonfirmasi terdeteksi sejak Februari 2021 di Batam, Kepulauan Riau.

Kabar ini dibenarkan oleh Kementerian Kesehatan. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyatakan kasus COVID-19 B1525 ini dibawa oleh pelaku perjalanan dari Malaysia.

"Iya satu spesimen pos di Februari dari PMI Malaysia. Ini (pasien Covid-19) di Batam," ungkap Siti Nadia kepada Kompas, Jumat (16/4).

Sejumlah hal harus disorot dari temuan mutasi baru ini. Termasuk soal varian B1525 yang bukan mutasi dari varian virus Corona yang ada seperti B117 dan mutasi E484K, tetapi varian virus tersendiri.

Lantas dengan karakteristik tersebut, apakah varian B1525 lebih menular daripada SARS-CoV-2 jenis lain? Menurut Siti Nadia hal tersebut harus dipastikan lebih lanjut meski sudah masuk virus of interest oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).


"Ini virus of interest ya. Kalau di WHO artinya ada dugaan (lebih menular) secara laboratorium tetapi perlu dipastikan lebih lanjut," terang Siti Nadia.

Kendati demikian, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes ini menegaskan bahwa vaksin COVID-19 yang digunakan saat ini masih efektif melawan varian virus Corona. Dan di sisi lain, pasien COVID-19 yang bersangkutan pun telah dinyatakan sembuh.

"Sudah (sembuh) karena (dideteksi di) pos jadi sudah melalui karantina," tuturnya. "Dan tidak ada yang dirawat di rumah sakit."

Sebelumnya sejumlah varian virus Corona terdeteksi di Indonesia. Yang pertama kali terdeteksi adalah varian virus Corona B117 asal Inggris yang diklaim jauh lebih cepat menular.

Kemudian beberapa waktu lalu mutasi E484K yang menyasar protein lonjakan virus Corona juga dilaporkan terjadi di Indonesia. Berbeda dengan B117 atau B1525, mutasi E484K bisa "berkolaborasi" dengan varian virus Corona yang sudah ada dan menyebabkan timbulnya karakter baru seperti lebih mudah menular, kebal vaksin, sampai bisa menginfeksi ulang penyintas.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait