Jaringan Berita Al Jazeera Alami Serangan Siber
Dunia

Jaringan Media Al Jazeera mengutuk serangkaian serangan ini. Mereka mengatakan bahwa mereka berhak mengambil tindakan hukum terhadap pihak yang terlibat.

WowKeren - Jaringan satelit Pan-Arab Al Jazeera mengatakan bahwa mereka menjadi sasaran upaya peretasan. Serangan ini terjadi secara terus-menerus selama beberapa hari terakhir.

Al Jazeera mengatakan jika baik situs web maupun platform mengalami "serangan elektronik berkelanjutan yang ditujukan untuk mengakses, mengganggu, dan mengendalikan beberapa platform berita". Serangan ini berlangsung dari Sabtu pekan lalu hingga Selasa.

"Penyedia layanan Al Jazeera mampu memantau dan menangkis semua serangan peretasan dan mencegah mereka mencapai tujuan mereka," kata mereka dalam pernyataan yang disampaikan pada Rabu (9/6) malam. Adapun puncak serangan terjadi pada Minggu (6/6) malam.

Momen itu terjadi menjelang sebuah film dokumenter yang dijelaskan di saluran YouTube Arab Al Jazeera untuk merinci negosiasi tidak langsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas, yang mencakup rekaman suara yang konon berasal dari seorang tahanan Israel yang ditahan di Gaza.


Jaringan Media Al Jazeera mengutuk serangkaian serangan ini. Mereka mengatakan bahwa mereka berhak mengambil tindakan hukum terhadap pihak yang terlibat. Mereka menegaskan bahwa langkah semacam ini tak akan menakuti tekad media tersebut untuk terus melanjutkan jurnalisme mereka.

"Al Jazeera mengutuk serangan siber ini dan menegaskan haknya untuk menempuh jalur hukum terhadap para pelakunya," kata mereka. "Serangan semacam itu hanya meningkatkan tekad Al Jazeera untuk melanjutkan jurnalismenya yang berani dan patut dicontoh."

Liputan saluran yang didanai Qatar tentang politik Timur Tengah dianggap menghasut oleh banyak orang di kawasan itu. Ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan empat negara Arab memboikot Qatar pada 2017. Menjelang embargo, Al Jazeera memerangi serangan dunia maya skala besar setelah kantor berita negara Qatar QNA diretas.

Sementara itu, pada Januari lalu, Arab Saudi dan sekutunya mengumumkan akhir pertikaian di mana negara-negara yang memboikot menuduh Qatar mendukung terorisme. Yang mana tuduhan ini telah dibantah oleh negara tersebut.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait