Usai kebocoran data diduga dari BPJS Kesehatan, kini kembali jutaan data pribadi nasabah BRI Life diperjualbelikan di situs gelap. Bareskrim Polri sampai Kominfo ikut menginvestigasinya.
- Elvariza Opita
- Rabu, 28 Juli 2021 - 15:45 WIB
WowKeren - Kasus kebocoran data kembali dialami oleh warga Indonesia. Data pribadi mereka diperjualbelikan di forum peretas, kali ini yang menjadi korban diduga nasabah BRI Life.
Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri pun ikut turun tangan menginvestigasi kasus ini. Hal ini seperti disampaikan Kabareskrim Polri, Komjen Pol Agus Andrianto.
"Sedang dilidik Dittipideksus," jelas Agus, Rabu (28/7). "Perkara terkait perbankan, data BRI Life. Datanya dugaan kan dari sana."
Pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga ikut menginvestigasi dugaan kebocoran data tersebut. Kemenkominfo pada Rabu (28/7) hari ini memanggil direksi BRI Life untuk mencari titik terang di balik peristiwa tersebut.
"Kementerian Kominfo juga melakukan pemanggilan terhadap Direksi BRI Life," beber Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi, dikutip dari Antara. "Pada hari ini, 28 Juli 2021 sebagai bagian dari proses investigasi."
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika juga disebut mengadakan penyelidikan internal untuk mendalami kasus dugaan kebcooran data tersebut. Lebih spesifik, Kominfo akan menyelidiki sampel data pribadi yang diduga diperjualbelikan di forum peretas.
Lalu sudah adakah hasil dari investigasi tersebut? "Sampai saat ini investigasi masih terus berjalan dan hasil belum dapat disimpulkan," terang Dedy.
Dugaan bocor data ini menjadi viral usai dicuitkan akun Twitter @UnderTheBreach. Disebutkan peretas mengantongi data sampai 250 GB nasabah BRI Life, yakni berasal dari 2 juta orang, dengan sebanyak 463 ribu dokumen diperjualbelikan di situs gelap RaidForums seharga USD7.000.
Diterangkan data yang bocor meliputi foto sampel KTP sampai surat keterangan dari klinik maupun laboratorium kesehatan. Sebelumnya kasus bocor data seperti ini juga sudah sempat terjadi, yakni terhadap ratusan juta data diduga dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Di sisi lain, kebocoran data yang kembali terjadi ini membuat DPR RI ikut geram. Pemerintah pun didesak untuk segera menyelesaikan RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP).
(wk/elva)
