Hasil Survei IPO Menunjukkan Hanya 14 Persen Masyarakat Merasa Puas Atas PPKM Darurat
Instagram/dishubdkijakarta
Nasional

Selama pandemi berlangsung, pemerintah menerapkan kebijakan PPKM, mulai Mikro, Darurat, hingga sekarang Level. IPO melakukan survei terkait dengan kepuasan masyarakat atas kebijakan PPKM Darurat.

WowKeren - Pandemi COVID-19 yang hingga saat ini belum berakhir membuat pemerintah menerapkan kebijakan untuk menanganinya. Adapun salah satu kebijakan yang diterapkan pemerintah adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat atau saat ini disebut Level 4.

Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) melakukan riset terkait dengan kepuasan masyarakat atas kebijakan PPKM Darurat yang diterapkan oleh pemerintah. Berdasarkan hasil survei tersebut menunjukkan hanya ada 14 persen responden atau masyarakat yang puas dengan PPKM Darurat.

Sedangkan yang merasa tidak puas dengan PPKM Darurat ada 67 persen responden, dan ragu-ragu 19 persen. Artinya bahwa, masih banyak masyarakat yang merasa tidak puas dengan kebijakan yang diterapkan pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19.

"Dalam evaluasi penanganan pandemi belum memuaskan publik. Apalagi dengan program PPKM Darurat," tutur Dedi Kurnia Syah Putra selaku Direktur Eksekutif IPO dalam diskusi virtual Polemik MNC Trijaya yang bertajuk "Pandemi dan Konstelasi Politik 2021", Sabtu (14/8). "Dalam catatan IPO, yang tidak puas sampai 67 persen."


Menurut Dedi, ketidakpuasan dari masyarakat atas penerapan kebijakan PPKM Darurat adalah dikarenakan dampak yang ditimbulkan dari aturan tersebut. Berdasarkan hasil survei tersebut, dapat dilihat bahwa pada dasarnya, masyarakat tidak puas dengan penerapan PPKM Darurat.

"Secara umum, publik tidak puas dengan kebijakan PPKM Darurat yang dijalankan pemerintah," lanjutnya. "52 Persen menyatakan kesulitan bekerja, 29 persen dapat bekerja di rumah, 23 persen dapat memenuhi protokol kesehatan."

Kemudian, Dedi menjelaskan masih dengan survei yang sama, 52 persen responden menyatakan puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo. Meski demikian, angka tersebut menjadi lebih rendah dibanding dengan hasil survei di bulan April lalu.

Dedi mengungkapkan hasil survei atas kepuasan kinerja Jokowi di bulan April itu menunjukkan sebesar 56 persen. "Berarti ada penurunan yang lumayan," tandas Dedi.

Sebagai informasi, survei IPO dilakukan dengan mengambil sampel terhadap 1.200 responden pada periode 2 hingga 10 Agustus 2021. Kemudian survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of eror 2,5 persen, serta tingkat kepercayaan mencapai 97 persen.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru