Demokrat Kubu Moeldoko Bantah Isu Terpecah Jadi Tiga
Nasional

Kuasa hukum PD pimpinan Moeldoko, Rusdiansyah, juga membantah kubu kliennya telah mengatur pertemuan rahasia dengan orang yang dipercaya bisa mengatur hukum di kawasan Ampera.

WowKeren - Partai Demokrat (PD) versi KLB Deli Serdang pimpinan Moeldoko diisukan terbelah menjadi tiga kubu dalam penunjukkan kuasa hukum. Ketiga kubu tersebut adalah kelompok Moeldoko sendiri, kelompok Yusril Ihza Mahendra, dan kelompok Yosef Badeoda.

Rusdiansyah selaku kuasa hukum PD pimpinan Moeldoko lantas membantah tuduhan tersebut. Rusdiansyah menyebut kubu AHY telah membuat kebohongan besar dengan maksud tipu daya.

"Tidak benar DPP Demokrat pimpinan Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko, M.Si terbagi tiga soal penunjukan pengacara," tegas Rusdiansyah dalam keterangannya, Senin (4/10). "Faktanya, DPP Partai Demokrat pimpinan Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko, M.Si hanya menunjuk kantor hukum Rusdiansyah dan partners sebagai kuasa hukum dalam sengketa kepengurusan partai Demokrat dengan Menkumham, dan tidak pernah menunjuk Prof. Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara apalagi saudara Yosef Badeoda."

Selain itu, Rusdiansyah juga membantah kubu kliennya telah mengatur pertemuan rahasia dengan orang yang dipercaya bisa mengatur hukum di kawasan Ampera, Jakarta Selatan. Rusdiansyah menegaskan pertemuan yang dituduhkan oleh PD kubu AHY tersebut tak pernah ada.


"Bahwa AHY dengan para hulubalangnya telah membuat fitnah yang keji terhadap diri saya dengan menebar fitnah keji dengan mengatakan bahwa tim KSP Moeldoko mengatur pertemuan rahasia di kawasan Ampera Jakarta Selatan dengan orang yang dipercaya bisa mengatur-atur hukum, tapi rencana rahasia ini bubar karna saya membocorkan pertemuan ini kepada pihak lain," ungkapnya. "KSP Moeldoko marah besar mengetahui hal ini."

Lebih lanjut, Rusdiansyah turut menyangkal jika ia berselisih pendapat dengan politisi senior Partai Demokrat, Max Sopacua. Rusdiansyah mengaku bahwa hingga kini masih berhubungan baik dengan Max.

"Faktanya sampai detik ini saya masih berhubungan baik dengan beliau dan beliau tidak pernah mundur dari Demokrat pimpinan Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko, M.Si, untuk itu saya persilakan teman-teman media mengkonfirmasi kebenaran kebohongan serta fitnah yang keji ini ke Bapak H. Max Sopacua dkk," lanjutnya. "Bahkan Bapak Max sudah membuat bantahan atas kebohongan serta fitnah yang keji ini."

Tak hanya itu, Rusdiansyah juga membantah dirinya diperiksa polisi atas kasus pembuatan surat kuasa palsu. Ia menyebut tuduhan tersebut tak berdasar dan mengada-ada.

"Dan terkait tuduhan bahwa saya dikatakan diperiksa polisi karna dituduh membuat surat kuasa palsu itu juga tidak benar dan sangat mengada-ada," pungkasnya. "Sebab faktanya, sampai detik ini saya tidak pernah dipanggil maupun diperiksa polisi terkait tuduhan tersebut dan silakan teman-teman media tanyakan kepada AHY dan para hulubalangnya kapan dan dimana saya diperiksa oleh pihak berwajib atas tuduhan itu."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait