Polisi Amankan 4 Copet Jaringan Internasional di WSBK, Sudah Siap Beraksi di MotoGP Mandalika
Flickr/ktpupp
Nasional

Keempatnya sengaja datang dari Jakarta ke Lombok semata demi mencopet. Mereka bahkan sudah mempersiapkan rencana untuk mencopet lagi di MotoGP Mandalika tahun 2022.

WowKeren - Indonesia telah sukses menyelenggarakan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada akhir pekan kemarin. Pemerintah mengklaim gelaran tersebut ditonton 1,6 miliar orang dari seluruh penjuru dunia serta menaikkan perekonomian NTB sampai lima persen.

Sayangnya gelaran ini juga diwarnai dengan aksi pencuri. Tak main-main, polisi sampai meringkus empat orang sekaligus yang tergabung dalam sindikat copet internasional.

"Semua ini jaringan copet internasional. Biasa main di Batam, Makau, Sirkuit Sepang (Malaysia), dan Singapura," ujar Ditkrimum Polda NTB, Kombes Pol Hari Brata, Selasa (23/11).

Menurut Hari, para pencuri ini paling sering beraksi di Batam dan mendapatkan banyak ponsel dari sana. Sistem kerja mereka pun begitu rapi lantaran ada yang berperan sebagai pengalih perhatian, eksekutor, hingga penghilang jejak aksi.

Keempatnya, menurut Hari, berasal dari Jakarta. Mereka juga sengaja datang ke Lombok, termasuk mengikuti seluruh prosedur penonton WSBK Mandalika, semata demi mencopet ponsel.


"Jadi niatnya datang dari Jakarta memang untuk mencopet. Mereka beli tiket dan menginap di hotel kawasan Mandalika. Mereka datang dari Jakarta pakai pesawat," jelas Hari.

Polisi sudah menetapkan keempat pencuri tersebut sebagai tersangka. Polisi lantas melakukan investigasi lanjutan dan menemukan bahwa sindikat pencopet tersebut telah berencana untuk melakukan aksi serupa di MotoGP Mandalika tahun 2022 mendatang.

Tak akan beraksi sendiri, keempat tersangka pencurian ini bahkan disebut akan mendatangkan rekan-rekan di jaringan mereka. "Dan mereka akan undang pemain-pemain copet dari Malaysia, Turki, Thailand, Singapura, dan Filipina saat MotoGP 2022 nanti," kata Hari.

Hari menyebut para tersangka yang bukan warga lokal Lombok ini sudah melancarkan aksinya sejak sebelum event berlangsung. Salah satu yang menjadi korban adalah wartawan dari Jepang.

"Hari Sabtu ada korban wartawan Jepang, 3 orang. Minggu ada korban 3 orang dan 1 orang di Mall Episentrum," pungkas Hari. "Korbannya mayoritas perempuan. Kalau laki-laki biasanya malam, kondisi saat mabuk di kafe dan di diskotek."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait