Booster Vaksin COVID-19 Gratis Atau Berbayar Baru Ditentukan Minggu Depan, Ini Alasannya
AFP
Nasional

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pemerintah membutuhkan 230 juta dosis Vaksin COVID-19 untuk program booster. Sedangkan pemerintah Indonesia kini baru mempunyai 113 juta dosis Vaksin COVID-19.

WowKeren - Keputusan terkait booster vaksinasi COVID-19 apakah berbayar atau gratis akan ditentukan oleh pemerintah pekan depan. Keputusan tersebut masih menunggu kajian Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) soal booster vaksin COVID-19 menggunakan setengah dosis Vaksin Moderna atau Pfizer.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pemerintah membutuhkan 230 juta dosis Vaksin COVID-19 untuk program booster. Sedangkan pemerintah Indonesia kini baru mempunyai 113 juta dosis Vaksin COVID-19. Apabila penelitian ITAGI menyatakan setengah dosis vaksin efektif sebagai booster, maka pemerintah akan menggratiskan suntikan ketiga tersebut.

"Maka seluruh vaksin booster bisa dipenuhi dari yang gratis, tapi ini dalam diskusi dan hasilnya keluar dari laporan ITAGI menyampaikan 10 Januari," papar Budi dalam jumpa pers pada Senin (3/1).

Adapun penggunaan setengah dosis Vaksin Moderna sebagai booster ini didasarkan pada informasi dari Center for Disease Control (CDC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan atau FDA Amerika Serikat. Hal ini mempertimbangkan efek yang ditimbulkan usai penyuntikkan Vaksin Moderna cukup keras.


"Nah sekarang ITAGI sedang melakukan riset ya mudah-mudahan bisa selesai di tanggal 10 Januari," ujarnya.

Lebih lanjut, Budi mengungkapkan bahwa program booster vaksin COVID-19 akan dimulai pada 12 Januari 2022 mendatang untuk orang-orang yang berusia 18 tahun ke atas. Nantinya, booster vaksin COVID-19 akan diberikan di 244 kabupaten/kota yang cakupan vaksinasi dosis pertamanya telah mencapai 70 persen dan dosis keduanya mencapai 60 persen.

"Vaksinasi booster diberikan jangka waktunya atas enam bulan setelah dosis kedua," papar mantan Wakil Menteri BUMN tersebut. "Ada 21 juta sasaran di bulan Januari yang masuk dalam kategori ini."

Sebelumnya, Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa program booster vaksin COVID-19 ini ditujukan untuk warga lanjut usia dan kelompok rentan terlebih dahulu. Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan juga akan dijadwalkan menerima booster COVID-19 gratis.

Program booster vaksinasi COVID-19 ini nantinya dijalankan dengan 2 skema. Yakni pemberian vaksin homologus alias dosis 1-3 menggunakan platform dan merek yang sama. Sedangkan skema kedua adalah secara heterologus, atau pemberian vaksin dosis ketiga berbeda dengan yang digunakan saat penyuntikan dosis 1 dan 2.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait