PPKM Level 2 Hingga Puluhan Sekolah Ditutup Akibat COVID-19, PTM 100 Persen di DKI Tetap Dilanjutkan
pusat.jakarta.go.id
Nasional

Seperti yang diketahui, DKI Jakarta telah menutup sekitar 39 sekolah akibat ditemukan kasus COVID-19. Di sisi lain, saat ini wilayah Jabodetabek juga tengah berada di asesmen PPKM Level 2.

WowKeren - Pemerintah telah memutuskan untuk kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level. Pada PPKM kali ini, DKI Jakarta berstatus level 2 hingga 24 Januari 2022.

Meski saat ini berada di PPKM Level 2, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tampaknya akan tetap melanjutkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di sekolah sesuai arahan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri. Selain itu, Pemprov DKI juga akan mengimplementasikan kebijakan PPKM sesuai dengan instruksi pemerintah pusat.

"Jadi DKI memang memenuhi syarat melaksanakan PTM terbatas 100 persen sekalipun memang hari ini ada peningkatan signifikan," tutur Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Senin (17/1) malam.

Wagub yang akrab disapa Ariza itu menuturkan bahwa saat ini sudah ada total sekitar 39 sekolah yang ditutup akibat temuan kasus COVID-19. Sejauh ini, sudah ada sekitar 67 kasus COVID-19 yang menimpa peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan.


"Dari 15 sekolah sekarang ada 39 sekolah," terang Ariza. "Tapi dari 39 sekolah, ini kan data sejak awal PTM mulai pada 3 Januari, sebagian sudah dibuka lagi."

Mengingat sudah puluhan sekolah di DKI yang ditutup akibat COVID-19, tidak sedikit yang menyebut sekolah di Ibu Kota itu menjadi episentrum penularan COVID-19. Namun hal ini lantas dibantah oleh Ariza.

Ariza mengatakan bahwa mayoritas guru, murid, dan tenaga kependidikan yang terpapar COVID-19 itu bukan tertular di lingkungan sekolah saat PTM 100 persen berlangsung. Menurutnya, berdasarkan data sementara, justru COVID-19 yang ditemukan itu lebih banyak tertular dari luar, seperti di rumah atau perjalanan.

Lebih lanjut, Ariza lantas menuturkan bahwa hal tersebut diperkuat dengan jumlah siswa dan pendidik yang terpapar COVID-19. Ia mengungkapkan rata-rata dalam satu sekolah hanya ada satu hingga dua kasus saja. "Itu artinya mereka terpapar tidak di sekolah, terpapar dari luar sekolah," ungkap Ariza.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait