Ukraina Tak Percayai Kemungkinan Invasi yang Akan Dilakukan Rusia
Dunia

Sebelumnya, Rusia disebut kemungkinan akan melakukan invasi terhadap Ukraina di tengah ketegangan yang terjadi. Atas hal ini, pihak Ukraina pun lantas buka suara.

WowKeren - Di tengah ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang tampaknya semakin memanas itu, memicu sorotan dari publik. Bahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sebelumnya menyampaikan bahwa Rusia akan melakukan invasi terhadap Ukraina.

Mengenai hal tersebut, Ukraina mengatakan bahwa pihaknya tidak percaya akan kemungkinan serangan yang dilakukan oleh Rusia. Melansir Al Jazeera, Ukraina bahkan menyebut jangan percaya "prediksi apokaliptik" setelah para pejabat AS mengatakan bahwa Moskow telah mengumpulkan 70 persen dari kekuatan militer yang dibutuhkan untuk invasi skala penuh.

Sementara itu, pejabat AS yang tidak disebutkan identitasnya mengatakan dalam sebuah laporan pada Sabtu (5/2), bahwa mereka diberitahu akan operasi untuk merebut Ibu Kota Kyiv dengan cepat, menggulingkan Presiden Volodymyr Zelenskyy yang terpilih secara demokratis dinilai sebagai salah satu kemungkinan paling agresif untuk intervensi Rusia terhadap Ukraina.

Kemudian, pejabat AS mengatakan bahwa dalam skenario seperti itu, antara 25 ribu hingga 50 ribu korban sipil mungkin terjadi dengan sebanyak 25 ribu tentara Ukraina tewas. Meski demikian, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mempertanyakan hal tersebut kepada pihak Kyiv pada Minggu (6/2).


"Jangan percaya ramalan apokaliptik. Ibu kota yang berbeda memiliki skenario yang berbeda, tetapi Ukraina siap untuk perkembangan apa pun," bunyi pernyataan Kuleba dalam keterangan tertulis, dilihat pada Senin (7/2).

"Hari ini, Ukraina memiliki tentara yang kuat, dukungan internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan kepercayaan Ukraina pada negara mereka. Musuh seharusnya takut pada kita, bukan kita pada mereka," lanjut Kuleba.

Di sisi lain, Penasihat Kepresidenan Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan bahwa peluang untuk menemukan solusi diplomatik untuk krisis tetap "secara substansial lebih tinggi daripada ancaman eskalasi lebih lanjut".

Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah Zelenskyy diketahui mengecilkan ancaman Rusia dalam apa yang dianggap sebagai upaya untuk menstabilkan pasar dan mencegah kepanikan di antara penduduk, bahkan ketika AS memperingatkan serangan akan segera terjadi dan pasukan NATO dalam siaga.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait