WTO Peringatkan Konflik Rusia-Ukraina Berpotensi Sebabkan Krisis Pangan di Negara Miskin
AFP Photo
Dunia

Invasi Rusia terhadap Ukraina yang tak kunjung menunjukkan tanda-tanda berakhir itu dikhawatirkan akan semakin berdampak kepada kehidupan global, khususnya pasokan pangan.

WowKeren - Konflik berkepanjangan yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina sejak Februari lalu itu berdampak pada kehidupan masyarakat secara global. Salah satu dampak nyata adalah melonjaknya harga pangan global.

Apabila hal tersebut dibiarkan, maka akan memicu kerushan dari mereka yang kelaparan di negara-negara miskin. Adapun hal ini disampaikan oleh Kepala Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala.

Okonjo-Iweala memperingatkan negara-negara produsen makanan agar tidak menimbun pasokan dan menegaskan sangat penting untuk mengindari terulangnya krisis akibat pandemi COVID-19, ketika negara-negara kaya dapat mengamankan sendiri sebagian besar vaksin.

Dalam sebuah wawancara bersama Guardian, Direktur Jenderal WTO itu menyatakan akan keprihatinannya tentang dampak tak terduga dari invasi Rusia. Ia lantas menekankan ketergantungan banyak negara Afrika pada pasokan makanan dari wilayah Laut Hitam.

"Saya pikir kita harus sangat khawatir. Dampak pada harga pangan dan kelaparan tahun ini dan berikutnya bisa sangat besar," tutur Okonjo-Iweala, dikutip Jumat (25/3). "Pangan dan energi adalah dua item terbesar dalam keranjang konsumsi masyarakat miskin di seluruh dunia."


"Negara-negara miskin dan orang-orang miskin di negara-negara miskinlah yang akan paling menderita," imbuhnya. Okonjo-Iweala lantas menegaskan 35 negara Afrika bergantung pada makanan yang diimpor dari wilayah Laut Hitam.

Lebih lanjut, mantan Menteri Keuangan Nigeria itu menambahkan bahwa Rusia dan Ukraina bertanggung jawab atas 24 persen pasokan gandum global. Ia pun menyebut bahwa masalah pertanian selalu menjadi isu yang menjengkelkan di WTO, dengan pertikaian terus menerus tentang pemerintah yang mensubsidi petani mereka sendiri sambil membatasi akses ke pasar mereka.

"Diskusi cukup panas, mereka selalu memanas karena ini adalah masalah besar," lanjut Okonjo-Iweala. Ia ditunjuk sebagai Kepala WTO untuk memberikan dorongan politik kepada sebuah lembaga yang dilanda perselisihan tentang bagaimana meliberilisasi perdagangan dan mekanisme penyelesaian perselisihan.

Sementara itu, invasi Rusia terhadap Ukraina juga menimbulkan kekhawatiran bahwa makanan akan menjadi lebih langka dan bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa bisa hilang dari Lebanon yang kekurangan uang, dan penduduknya diketahui semakin tenggelam dalam kemiskinan.

Hal ini lantaran Lebanon mengimpor 66 persen gandumnya dari Ukraina, dan 12 persen dari Rusia. Kemudian bergantung kebutuhan untuk mengimpor minyak goreng dari kedua negara tersebut.

Seperti yang diketahui, Lebanon sendiri telah mengalami gangguan pasokan makanan yang terjadi ketika negara tersebut menghadapi krisis keuangan terburuk dalam sejarahnya, dengan pound Lebanon kehilangan lebih dari 90 persen nilainya sejak Oktober 2019 lalu. Yang juga mengakibatkan angka pengangguran melonjak. Keadaan ini semakin diperparah dengan invasi Rusia ke Ukraina.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait