Ukraina Tangkap Wanita Penembak Jitu Rusia yang Telah Bunuh 40 Orang
Ukrinform/Serhii Hudak
Dunia

Penangkapan Starikova ini diumumkan oleh angkatan bersenjata Ukraina. Penangkapan Starikova juga dikonfirmasi oleh Giorgi Revishvili, seorang peneliti di Departemen Studi Perang di King's College London.

WowKeren - Pasukan Ukraina dilaporkan telah menangkap seorang penembak jitu alias sniper wanita Rusia yang telah membunuh 40 orang. Sniper bernama Irina Starikova tersebut disebut telah memberitahu pihak Ukraina bahwa ia telah ditinggalkan di medan perang dan dibiarkan mati setelah terluka dalam pertempuran.

Menurut pusat Peacemaker yang meneliti kejahatan yang dilakukan oleh separatis Rusia dalam perang Ukraina, Starikova berusia 41 tahun. Ia dilaporkan telah bercerai dari suaminya yang bernama Alexander Fedotov dan memiliki dua anak perempuan berusia 9 dan 11 tahun.

Starikova bertugas dengan pasukan wilayah Donetsk separatis Rusia di Ukraina timur. Mereka telah memerangi pemerintah Ukraina sejak tahun 2014.

Penangkapan Starikova ini diumumkan oleh angkatan bersenjata Ukraina. Penangkapan Starikova juga dikonfirmasi oleh Giorgi Revishvili, seorang peneliti di Departemen Studi Perang di King's College London.


"Pasukan Ukraina menangkap penembak jitu yang terkenal bertempur di sisi ORDLO, tanda panggil (Starikova) adalah Bagira," cuit Revishvili di Twitter. ORDLO merupakan istilah yang diberikan Kyiv untuk wilayah berbahasa Rusia yang memisahkan diri.

Lebih lanjut, Revishvili mengungkapkan bahwa Starikova dilaporkan bertanggung jawab telah "membunuh 40 warga Ukraina termasuk warga sipil". Starikova sendiri disebut berasal dari Serbia dan telah diburu oleh Ukraina sejak 2014.

Sementara itu, situs berita Ukraina Obozrevatel mengutip pernyataan seorang tentara bernama Vlad Ivanov yang mengatakan bahwa Starikova diberikan perawatan medis ketika ditangkap. Starikova juga disebut sempat mengatakan, "Mereka pergi, mengetahui bahwa aku terluka dan memiliki kesempatan untuk menjemput saya ... berharap bahwa saya akan mati."

Di sisi lain, seorang prajurit Kanada yang disebut sebagai salah satu sniper paling mematikan di dunia dilaporkan ikut berjuang untuk pihak Ukraina. Pria yang dijuluki "Wali" tersebut menjawab panggilan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk sukarelawan asing.

Sebelumnya, Wali telah dikerahkan dua kali ke Afghanistan sebagai penembak jitu dengan Angkatan Bersenjata Kanada antara tahun 2009 dan 2011. Selain itu, ia juga pernah melakukan perjalanan ke Irak sendirian untuk berperang melawan ISIS pada tahun 2015. Dilengkapi dengan senapan sniper .338 kelas militer, penembak jitu yang ditakuti itu mengklaim bahwa dia dapat membunuh dari jarak 1.400 meter.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait