Jepang Sebut Negara G7 Menolak Permintaan Rusia Soal Pembayaran Gas Dengan Rubel
Dunia

'Balas dendam' atas sanksi yang dijatuhkan sejumlah negara atas invasinya terhadap Ukraina, Rusia meminta bagi negara yang mengimpor gas alamnya membayarnya dengan Rubel.

WowKeren - Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina sangat berpengaruh terhadap kehidupan banyak negara di dunia. Tak dapat dipungkiri bahwa Rusia merupakan negara penghasil sumber daya gas alam yang mumpuni. Bahkan banyak negara yang juga bergantung padanya.

Sebelumnya, diketahui imbas dari sanksi negara Barat terhadap Rusia, membuat Presiden Vladimir Putin menerapkan kebijakan untuk melakukan pembayaran gas dengan Rubel. Namun pada Senin (28/3), Kementerian Industri Jepang mengatakan bahwa kelompok negara G7 setuju menolak permintaan Rusia untuk membayar gas alamnya dalam Rubel ketika mengimpornya.

Adapun para menteri dari negara G7 adalah Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat (AS). Mereka disebut telah sepakat dalam pertemuan darurat untuk meminta perusahaan di negara masing-masing agar tidak memenuhi permintaan Rusia.

Sementara itu, para anggota negara G7 menyimpulkan bahwa upaya yang dilakukan oleh Presiden Rusia itu untuk secara sepihak mengubah mata uang penyelesaian merupakan pelanggaran kontrak yang jelas, menurut Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri.


Selain itu, Kementerian juga mengatakan bahwa hal itu tetap bergantung pada pemerintahan Rusia untuk memutuskan apakah transaksi yang melibatkan gas alam akan berhenti karena menolak membayar dalam Rubel atau tetap berlanjut.

Di sisi lain, Putin disebut mengejutkan banyak perusahaan energi Jepang pada pekan lalu, ketika ia mengumumkan bahwa Rusia akan meminta pembayaran dalam Rubel, bukan Dollar atau Euro seperti yang biasa digunakan dalam bertransaksi untuk penjualan gas dari "negara-negara yang tidak bersahabat".

Adapun negara-negara yang tidak bersahabat dengan Putin di antaranya adalah Jepang dan AS yang telah memberlakukan sanksi terhadap Moskow. Sementara itu, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno mengatakan bahwa perusahaan Jepang akan diminta untuk menolak permintaan Rusia dalam hal membayar energi dilakukan dalam Rubel.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Jepang, Shunichi Suzuki mengatakan pada sesi parlemen bahwa pemerintah tidak memahami niat Moskow atau "bagaimana mereka akan melakukan ini". Seperti yang diketahui, Jepang sendiri telah menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap Rusia atas invasi yang dilakukannya terhadap Ukraina.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait