Ditutup, Bagaimana Nasib Anak-anak yang Belajar di Sekolah Terafiliasi Khilafatul Muslimin
Instagram/poldametrojaya
Nasional

BNPT turut menyoroti nasib anak-anak yang selama ini belajar di sekolah-sekolah terafiliasi Khilafatul Muslimin. Mereka pun berupaya mengadakan konseling untuk mereka.

WowKeren - Organisasi Khilafatul Muslimin diketahui juga memiliki sekolah dan pondok pesantren. Kini, kegiatan di sekolah dan pondok pesantren itu pun terkena imbas dari kasus yang menimpa kelompok tersebut.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, anak-anak yang telah bersekolah di tempat-tempat terafiliasi Khilafatul Muslimin dan kini berhenti karena sekolahnya ditutup harus menjadi urusan negara. Pemerintah harus memberikan penjelasan yang baik kepada para eks murid agar mereka yang sekolahnya ditutup memahami kenapa kegiatan-kegiatan di sekolah mereka dihentikan. Serta untuk mencari solusi yang terbaik bagi mereka.

"Itu yang kami perhatikan. Mereka tentu anak bangsa kita yang ingin sukses dalam berpendidikan dan kemudian sukses dalam meraih cita-cita,” ujar Boy.

BNPT pun saat ini tengah dalam upaya untuk mengadakan konseling untuk anak-anak yang sempat menjadi murid di sekolah-sekolah yang terafiliasi organisasi Khilafatul Muslimin.


"Kami melakukan upaya agar ada semacam konseling terhadap anak-anak yang lembaga pendidikannya ditutup," ungkap Boy kepada wartawan dalam konferensi pers Fenomena Ideologi Kontemporer di Indonesia, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (20/6).

Boy menjelaskan bahwa konsep tersebut sedang ia tawarkan kepada berbagai pemerintahan daerah. Di mana pemerintah saat ini juga sedang berkoordinasi dengan BNPT terkait keberadaan sekolah-sekolah yang berafiliasi dengan Khilafatul Muslimin. Mereka adalah pimpinan-pimpinan yang berada di Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), baik di tingkat kabupaten, kota, hingga provinsi.

"Agar mereka dapat kami berikan sebuah informasi yang objektif, informasi yang edukatif, dan yang terpenting adalah dampak psikologis untuk anak-anak yang bersekolah," terangnya.

Sementara itu, berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menyatakan bahwa organisasi masyarakat Khilafatul Muslimin mendirikan lembaga pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi yang dikelola secara mandiri.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan lembaga pendidikan yang dikelola Khilafatul Muslimin itu untuk menyebarkan ideologi khilafah. Hengki menuturkan petugas menyita akta lembaga pendidikan milik Khilafatul Muslimin sebagai instrumental delik atau alat kejahatan.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait