7 Cara Atasi Duck Syndrome, Kecenderungan Pura-Pura Bahagia yang Sering Dialami Orang Dewasa Muda
Pexels/jonathan bonatti
SerbaSerbi

Duck syndrome merupakan salah satu gangguan psikologis yang kerap dialami oleh orang dewasa muda, karena ada banyak orang yang pura-pura bahagia meski sedang tertekan. Lantas, bagaimana cara mengatasinya?

WowKeren - Orang dewasa muda kerap mengalami gangguan psikologis, salah satunya adalah duck syndrome atau sindrom bebek. Seperti yang dijelaskan dalam artikel sebelumnya, sindrom ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami gangguan kecemasan hingga depresi.

Duck syndrome merupakan suatu kondisi ketika seseorang memaksa dirinya untuk terlihat bahagia atau baik-baik saja di depan orang lain. Padahal, saat itu dia sedang sangat tertekan atau terbebani oleh berbagai macam tuntutan.


Istilah ini dikaitkan dengan bebek atau duck karena memiliki kemiripan dengan prilakunya saat berenang. Bebek mungkin terlihat begitu tenang dari luar, namun kakinya berusaha keras untuk bergerak agar tubuhnya dapat mengapung di permukaan air.

Meski duck syndrome awalnya digunakan untuk menggambarkan persoalan mahasiswa Stanford University, ini adalah kondisi umum yang kerap dialami oleh masyarakat Indonesia. Karena itulah sudah seharusnya kita bersikap lebih waspada.

Untuk menindaklanjuti artikel sebelumnya, tim redaksi WowKeren akan menghadirkan beberapa cara mudah untuk mengatasi duck syndrome. Apa sajakah itu? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini:

(wk/eval)

1. Belajar Mencintai Diri Sendiri


Belajar Mencintai Diri Sendiri
Pixabay/geralt

Cara pertama untuk mengatasi duck syndrome adalah dengan belajar mencintai diri sendiri. Dengan melakukan ini, kita bisa menerima apapun keadaan kita dan tidak terobsesi untuk menjadi seperti orang lain atau harus selalu terlihat baik di depan mereka.

Karena itu, salah satu cara ampuh untuk mencintai diri sendiri adalah dengan berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan kalian tidak harus menjadi seperti orang lain untuk bisa bahagia.

2. Curhat ke Orang Terdekat


Curhat ke Orang Terdekat
Pexels/Christina Morillo

Beban yang ada di hati dan pikiran akan berkurang jika kita membaginya ke orang lain. Oleh karena itu, jangan ragu untuk menceritakan masalah atau tekanan yang kalian alami pada orang terdekat seperti orangtua, sahabat maupun pasangan.

Jika akar masalah kalian terletak pada pekerjaan, tak ada salahnya untuk berbicara dengan rekan kerja atau atasan untuk menemukan solusi terbaik. Siapa tahu kalian akan mendapat sudut pandang baru dan saran terbaik setelah bercerita pada mereka.

3. Tetapkan Tujuan yang Realistis


Tetapkan Tujuan yang Realistis
Pixabay/fancycrave1

Salah satu penyebab duck syndrome adalah kecenderungan perfeksionis dalam diri seseorang. Orang dengan sifat ini akan menetapkan standar tinggi yang terkadang tak sesuai dengan kemampuan mereka. Pada akhirnya, mereka akan selalu berusaha untuk "terlihat sempurna" di depan orang lain.

Kecenderungan seperti ini hanya akan menyiksa diri kita, apalagi jika kita tak mampu mencapai target tersebut. Oleh karena itu, penting mengenali kemampuan diri sendiri agar kita bisa menetapkan tujuan yang realistis dan berkembang sesuai kecepatan yang seharusnya.

4. Luangkan Waktu untuk Relaksasi Diri


Luangkan Waktu untuk Relaksasi Diri
Pixabay/Pexels

Cara berikutnya yang bisa kalian coba untuk mengatasi duck syndrome adalah dengan melakukan relaksasi diri. Pasalnya, relaksasi diri adalah salah satu cara paling ampuh untuk menjaga kesehatan mental. Dengan melakukan relaksasi diri secara rutin, kalian terhindar dari serangan sindrom bebek.

Ada banyak cara yang bisa kalian lakukan untuk relaksasi diri. Di antaranya adalah dengan melakukan meditasi, tidak memendam masalah, melakukan aktivitas favorit, rajin mengatur pernapasan dan masih banyak lagi.

5. Terapkan Pola Hidup Sehat


Terapkan Pola Hidup Sehat
Pixabay/PhotoMIX-Company

Tubuh yang sehat merupakan salah satu kunci untuk menjaga kesejahteraan mental dan meminimalisir terjadinya duck syndrome. Oleh sebab itu, cara lain yang bisa kalian lakukan untuk mengatasi sindrom ini adalah dengan menerapkan pola hidup sehat.

Ada beberapa langkah yang bisa kalian lakukan untuk menerapkan pola hidup sehat. Di antaranya adalah dengan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, istirahat yang cukup, olahraga secara teratur, mengelola stres, banyak minum air putih, tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol serta selalu menjaga kebersihan.

6. Jauhi Media Sosial untuk Sementara Waktu


Jauhi Media Sosial untuk Sementara Waktu
Pexels/Thought Catalog

Di era modern seperti saat ini, kita hampir tak pernah bisa lepas dari media sosial. Namun perlu diingat bahwa media sosial juga bisa mendatangkan efek negatif dan menjadi penyebab seseorang menderita duck syndrome.

Jika kalian sudah merasa sangat lelah melihat "kesempurnaan" orang lain di dunia maya, tak ada salahnya untuk menjauhi media sosial untuk sementara waktu. Selama momen ini kalian bisa memanfaatkannya untuk melakukan berbagai aktivitas bermanfaat dan mempererat hubungan dengan orang lain.

7. Minta Bantuan Profesional


Minta Bantuan Profesional
Pexels/MART PRODUCTION

Jika beberapa cara di atas tak mampu mengatasi duck syndrome yang kalian rasakan, sebaiknya pertimbangkan untuk meminta bantuan dari profesional. Berkonsultasilah pada psikolog, psikiater maupun psikoterapis untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Biasanya mereka juga merekomendasikan obat tertentu untuk membantu pemulihan kalian. Ikuti arahan dan instruksi para profesional dengan baik jika kalian ingin secepatnya terbebas dari sindrom ini.

Perlu diingat bahwa kita akan selalu mengalami tekanan dan persaingan, karena itu adalah bagian yang tak bisa dihindari dalam hidup. Namun memendam perasaan negatif dan memaksakan diri untuk terlihat baik-baik saja hanya akan menyiksa batin kita. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk meminta pertolongan pda orang lain karena menjaga kesehatan mental sangat diperlukan demi kualitas hidup yang lebih baik.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru