Hingga saat ini polisi masih menyelidiki penyebab kematian Paskibraka Tangsel, Aurellia Quratu Aini. Karena itu polisi akan mulai memeriksa teman hingga senior korban sebagai saksi.
- Wahyu
- Senin, 05 Agustus 2019 - 15:24 WIB
WowKeren - Hingga saat ini polisi masih menyelidiki penyebab kematian calon Paskibraka Tangerang Selatan Aurellia Quratu Aini. Mulai dari teman-teman Aurel hingga senior di karantina Paskibraka akan dimintai keterangan oleh polisi.
"Yang akan kita lakukan berikutnya adalah wawancara dan interview ke rekan-rekan almarhum di Paskibara," kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ferdi Irawan saat dihubungi Senin (5/8).
Selain itu, polisi juga akan meminta keterangan dari Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tangerang Selatan. Hal ini dilakukan untuk mengklarifikasi apakah benar ada kekerasan yang terjadi selama pelatihan dan pembekalan kepada anggota Paskibraka.
"Mereka ini, selama ini dilatih senior PPI 'kan, itu juga setelah kita dapat keterangan dari rekan almarhum. Nanti kita akan tanyakan apakah ada kekerasan selama pelatihan ini," jelas Ferdi.
Sebelumnya, polisi juga telah melakukan interview dengan orang tua korban pada Jumat (2/8) lalu. Berdasarkan keterangan orang tua korban tidak ada indikasi meninggalnya korban akibat kekerasan selama pelatihan berlangsung.
Namun kedua orang tua korban sempat mendapati curhatan Aurel yang mengatakan jika pelatihan yang dijalaninya cukup berat. "Setelah jalan 2 minggu pelatihan, korban curhat dan orang tuanya paham. Karena orang tuanya mantan Paskibra, jadi waktu itu cerita semalaman," jelas Ferdi. "Tapi tidak ada cerita kekerasan. Kalau pun ada yang tidak disiplin dihukum bersama yang sewajarnya, ini masih versi ortu."
Polres Tangsel masih akan terus melakukan penyelidikan terkait kematian korban. Karena sejauh ini polisi belum bisa menyimpulkan apa yang menjadi penyebab kematian korban. Namun pihak polisi serta keluarga sempat menduga akan adanya kekerasan yang dilakukan oleh senior korban selama karantina.
Aurel merupakan salah satu anggota Paskibraka yang dikarantina di Yonkaf Tangerang Selatan. Ia meninggal pada Kamis (1/8) pagi setelah sebelumnya pihak keluarga membawanya ke rumah sakit setelah sempat terjatuh tak sadarkan diri di rumahnya di Taman Royal Cipondoh, Tangerang.
(wk/wahy)
