KPU: Kami Lelah Yakinkan Sekelompok Ustaz Bahwa Petugas KPPS Meninggal Bukan Karena Diracun
Nasional

Komisi Pemilihan Umum (KPU) curhat pihaknya sudah lelah meyakinkan pihak-pihak tertentu bahwa petugas KPPS meninggal bukan karena diracun melainkan kehendak Tuhan.

WowKeren - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan bahwa Pemilu 2019 berlangsung lancar. Meski demikian, tidak dipungkiri bahwa masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2019. Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan bahwa tingkat partisipasi masyarakat sangat tinggi.

"Pemilu 2019 meskipun banyak kelemahan di sana sini tapi secara umum bisa berlangsung lancar, aman dan demokratis," kata Wahyu di Jakarta Selatan, Senin (5/8). "Yang menarik adalah tingkat partisipasi mencapai lebih dari 80 persen. Ini luar biasa. Betapa Pemilu 2019 itu sangat partisipatif."

Selama pelaksanaan Pemilu 2019, KPU memastikan bahwa semuanya berjalan transparan sehingga semua masyarakat bisa mengetahui prosesnya. Salah satu upaya KPU menunjukkan transparansi mereka adalah melalui Situng. Meski demikian, KPU tidak memungkiri jika Situng itu sendiri masih memiliki kekurangan hingga memicu konflik di kalangan masyarakat.


"KPU dalam tata laksana Pemilu itu nyaris telanjang, semua bisa diketahui publik. Meskipun ketelanjangan kita menimbulkan konflik di masyarakat, yaitu Situng," jelas Wahyu. "Situng itu upaya transparansi dari KPU sebagai pertanggungjawaban kerja kepada masyarakat, tetapi memang tidak kita pungkiri bahwa ada kekurangan di sana sini yang masih perlu diperbaiki."

Terkait banyaknya korban KPPS yang meninggal selama proses Pemilu berlangsung, KPU memastikan bahwa hal itu merupakan kehendak Tuhan. Sayangnya, pihaknya sulit meyakinkan hal tersebut kepada sejumlah pihak, terutama kelompok ustaz. Seperti diketahui, isu petugas KPPS meninggal akibat diracun sempat ramai mencuat ke publik hingga menimbulkan kehebohan.

"Tetapi kami pastikan bahwa, kami itu sampai lelah untuk meyakinkan beberapa pihak, terutama sekelompok ustaz, bahwa KPPS kami yang meninggal itu karena kehendak Tuhan, bukan karena diracun," ujar Wahyu. "Itu melelahkan. Betapa setiap hari kita didoakan agar dilaknat Tuhan. Justru ini energi kita banyak yang keluar."

Terkait tudingan curang, Wahyu menegaskan bahwa kecurangan semasa Pemilu justru banyak dilakukan oleh para peserta. "Terkait dengan politik uang, saling mencuri suara, intimidasi kepada pemilih misalnya, itu adalah kecurangan yang dilakukan oleh peserta pemilu, bukan penyelenggara Pemilu," tegas Wahyu.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait