Singgung Mahalnya Harga Pangan, Gerindra Minta Jokowi Tak Boros Pindahkan Ibu Kota Demi Pencitraan
Instagram/kemensetneg.ri
Nasional

Selain masalah pangan, Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Bambang Haryo menilai bahwa Indonesia masih punya sekelumit masalah seperti tarif listrik yang mahal serta kurangnya ketersediaan air.

WowKeren - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari Fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Bambang Haryo menilai pemerintah harus berpikir matang terkait rencana pemindahan ibu kota. Hal tersebut disampaikan olehnya saat menghadiri rapat paripurna DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (20/8).

Bambang menegaskan bahwa saat ini Indonesia tengah menghadapi masalah pelik terutama masalah pangan. Harga pangan di negara ini masih terlampau mahal bahkan lebih mahal dari Arab yang notabene bukan negara pangan.

"Pangan kita yang di mana dikatakan harga pangan kita, komoditas kita itu jauh lebih mahal daripada yang di Arab," kata Bambang. "Harga cabai dia separuh kita, mereka bukan negara pangan."


Bambang menuturkan bahwa kondisi keuangan pemerintah saat ini sedang sulit. Oleh sebab itu, rencana pemindahan ibu kota harus benar-benar kembali dipikirkan. Sebab untuk merealisasikan rencana itu diperlukan anggaran yang tak sedikit.

Wacana pemindahan ibu kota sebenarnya sudah ada sejak masa pemerintahan Presiden RI Pertama Ir Soekarno. Bambang menilai seharusnya jika memang rencana ini direalisasikan, bisa dilakukan sejak dulu. Sebab kala itu, kondisi APBN tidak sesulit sekarang sehingga masih memiliki banyak ruang anggaran yang bisa digunakan.

"Kondisi sekarang ini negara ini demikian sulit untuk memenuhi apa yang menjadi keinginan negara menutup semua biaya," tegas Bambang. "Jadi ini mohon dipertimbangkan, jangan negara ini melakukan pemborosan-pemborosan demi pencitraan. Pemerintah skala prioritas memperhatikan rakyat."

Selain masalah pangan, tarif listrik yang mahal serta ketersediaan air yang kurang memadai masih dikeluhkan oleh masyarakat. Bambang berharap pemerintah bisa lebih bijaksana untuk menentukan mana kebutuhan yang prioritas dan mana yang bukan. "Itu harus mampu dipenuhi pemerintah terlebih dahulu dibanding mengurusi pemindahan ibu kota," kata Bambang.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait