Menristekdikti Ancam Bakal Pecat Rektor yang Tak Lindungi Mahasiswa Papua
ristekdikti.go.id
Nasional

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, menjamin keamanan mahasiswa Papua yang tengah berkuliah di luar Bumi Cendrawasih.

WowKeren - Pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya pada Jumat (16/8) sore diketahui berbuntut panjang. Sejumlah kerusuhan pun terjadi di Papua dan Papua Barat.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, lantas menjamin keamanan mahasiswa Papua yang tengah berkuliah di luar Bumi Cendrawasih. Ia juga telah menyampaikan jaminan keamanan mahasiswa Papua ini kepada seluruh rektor perguruan tinggi. Berdasarkan hasil koordinasi, Nasir memastikan keamanan mahasiswa Papua telah terjamin.

"Saya rasa kami sudah berkomunikasi kemarin, tidak ada masalah," jelas Nasir di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, pada Senin (26/8). "Tidak ada pengembalian (mahasiswa) karena mereka kami lindungi."


Selain itu, Nasir juga menegaskan bahwa para rektor yang tak menjamin keamanan para mahasiswa Papua di perguruan tingginya akan diberi sanksi. Apabila ada rekor yang kedapatan melakukan diskriminasi kepada mahasiswa Papua, maka akan dilakukan pemecatan.

"Semua mahasiswa Papua yang ada di perguruan tinggi Indonesia, rektor bertanggung jawab dijamin. Rektor harus menjamin ini. Kalau sampai rektor melakukan diskriminasi nanti rektor kami berikan sanksi," terang Nasir. "Pertama kita berikan sanksi dulu, kalau nanti melakukan pelanggaran lebih jauh, iya kita berhentikan."

Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe menilai bahwa masalah rasisme terhadap masyarakat Papua tak bisa diselesaikan hanya dengan permintaan maaf. Oleh sebab itu, Lukas meminta jaminan keamanan dan keadilan. Apabila hal tersebut tak bisa diberikan, Pemprov Papua dan Papua Barat siap untuk memulangkan seluruh mahasiswa yang tengah belajar di luar Papua.

"Di NKRI kalau (masih ada) rasisme begitu saya akan tarik semua mahasiswa," tegas Lukas usai melantik 11 pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua di Jayapura pada Selasa (20/8). "Saya tadi bicara dengan Gubernur Papua Barat untuk mereka datang ke sini dan bicara di sini untuk atur mahasiswa ditaruh di Unipa dan Uncen, saya tarik semua baru taruh mereka di sini."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait